Gibran Tegur Hotel dan Restoran di Solo Gara-gara Temuan Kerumunan saat Buka Puasa Bersama

SOLO, KOMPAS.TV- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan peringatan pada sebuah hotel dan dua restoran di kota tersebut lantaran ketahuan melanggar protokol kesehatan (prokes).

Dia mengatakan pelanggaran tersebut ditemukan saat adanya buka puasa bersama di restoran dan juga hotel di Kota Bengawan itu.

“Sudah ditegur Satpol PP Solo, tidak masalah," papar Gibran ditemui usai rapat evaluasi PPKM Mikro di Pemkot Solo, Senin (19/4/2021).

Meski tidak menyebutkan nama hotel dan restoran yang melanggar prokes tersebut, namun Gibran mengatakan adanya temuan itu menunjukkan bahwa masih ada pelanggaran protokol kesehatan (prokes) yang ditemukan selama penerapan PPKM Mikro di Solo.

Baca Juga: Ahok Nostalgia di Loji Gandrung, Dulu Jokowi, Kini Gibran Rakabuming Raka

Sementara itu, untuk evaluasi lainnya menurut dia tidak masalah, seperti penerapan salat tarawih diketahui tertib dan sesuai protkol kesehatan.

Kedepannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan terus melakukan evaluasi pada penerapan PPKM Mikro selama bulan Ramadan ini.

“Nanti kami edukasi dan evaluasi lagi, beberapa restoran juga sudah ada yang kami tegur. Untuk salat tarawih aman, sudah pada tertib di masing-masing masjid, sudah berjarak dan pakai masker,” papar putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Sebagaimana diketahui Pemkot Solo mengeluarkan sejumlah larangan saat momen Ramadan 2021. Larangan tarawih keliling menjadi satu diantaranya. Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Solo Nomor : 067/1010.

Surat edaran tersebut tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Peran Satgas Tingkat Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Kota Solo.

Baca Juga: Terungkap, Wali Kota Solo Gibran Idolakan Ahok: Tegas, Apa-Apa Cak Cek

"Tarawih keliling tidak boleh," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Jumat (9/4/2021).

Gibran mengatakan tarawih sebaiknya dilakukan di masjid kampung masing-masing.  Itupun dengan ketentuan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Mengingat, pandemi Covid-19 belum mereda.

"Tarawih silahkan tapi di masjid kampungnya masing-masing. Pesertanya juga warga setempat," tandas pria yang juga seorang pengusaha katering itu dikutip dari TribunSolo.