PALEMBANG, KOMPAS.TV - Seorang pria tampak menganiaya perawat Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Aksi pemukulan itu terekam dalam sebuah video yang beredar di jejaring internet dan viral di berbagai media sosial (medsos).
Atas peristiwa tersebut, polisi kemudian mengendus dan menyelidiki kebenaran video itu.
Gerak cepat tim kepolisian pun membuahkan hasil.
Pada Jumat (16/4/2021) malam, polisi berhasil mengamankan pelakunya.
Pelaku itu dikabarkan polisi berinsial JT.
Ia ditangkap di sebuah rumah di kawasan Ogan Komering Ilir (OKI).
Berita penangkapan JT ini juga tampak dari tayangan video yang diunggah oleh akun Instagram @ndorobeii pada hari itu pula.
“DITANGKAP! Viral kekerasan di RS Palembang. Terima kasih komandan @divisihumaspolri atas gerak cepatnya ditunggu konfrensi persnya,” tulis @ndorobeii yang dikutip KompasTV, Sabtu (17/4/2021).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi membenarkan penangkapan tersebut.
Ia mengatakan, pelaku langsung digelandang ke Polrestabes Palembang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Setibanya di Polrestabes, JT langsung dibawa turun dari mobil menuju Unit Pidana Khusus (Pidsus).
Dalam perjalanan menuju Pidsus, JT menggunakan topi putih dan menggunakan baju kaos warna biru dongker.
Ketika ditanyai sejumlah awak media, JT hanya menundukkan kepalanya tanpa menjawab satu kata pun.
Baca Juga: Penganiaya Perawat di RS Siloam Palembang Dilaporkan ke Polisi
Perawat CRS Trauma
Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando mengungkapkan, kondisi perawat CRS (27), korban penganiayaan saat ini masih dalam perawatan intensif pihaknya.
Bona mengungkapkan bahwa saat ini kondisi korban sedang mengalami trauma yang cukup hebat.
"Saat ini perawat tengah kami rawat untuk menyembuhkan. Bukan hanya fisik, tapi juga psikisnya. Karena memang beliau (korban) mengalami trauma yang cukup hebat," jelas Bona dikutip dari Tribunnews, Jumat (16/4/2021).
"Tapi tadi siang saya sudah bicara dengan perawat paling tidak dia sudah baikan dari kemarin. Kita berdoa, pelan-pelan nanti beliau bisa berkerja kembali seperti biasa merawat pasien lagi," imbuhnya.
Untuk menyembuhkan psikis dari perawat tersebut, Bona mengatakan, pihaknya telah memiliki tim psikolog yang telah diturunkan untuk membantu korban.
"Dari kemarin tim psikolog kita sudah turun untuk menangani korban. Dan saya juga berterima kasih sekali banyak support dan dukungan tak hanya dari internal tapi dari luar juga yang mendukung kami. Termasuk dari sesama profesi termasuk Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) baik dari kota, provinsi maupun pusat yang telah memberikan dukungan," katanya, menegaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.