"Soal kendala, mungkin dari segi mental. Jadi tadi segi mental, mereka sudah kalah di sana, jadi 'arwahnya' seperti tidak ada di sini. Tekanannya cukup besar, mungkin sudah under pressure," ungkap pelatih.
Selain itu, Andrew menyebutkan, tantangan lain adalah latar belakang para atlet yang kebanyakan sudah bertransisi menekuni game selain CrossFire.
Meskipun demikian, tim merasa bangga bisa mempersembahkan medali pertama untuk tim esports Indonesia di SEA Games Kamboja.
Baca Juga: Sea Games 2023: PB Esports Janjikan Bonus Rp5 Miliar Jika Target Terpenuhi
Atlet esports yang bertanding di nomor ini, Jason Adrian, mengatakan kendala lain yang dirasakan adalah strategi yang tidak sesuai rencana, sehingga tidak fokus.
"Kalau kendala, pertama, balik ke mekanik masing-masing player. Lalu, strategi yang disusun tidak sesuai dengan ekspektasi, dan itu kadang membuyarkan konsentrasi kami," ujar Jason.
Namun, ia berharap capaian ini bisa terus berlanjut dengan tren positif di nomor-nomor game lainnya dan mencapai target juara umum di SEA Games 2023.
"Yang pasti karena Indonesia targetnya adalah sebagai juara umum, kami berharap tim-tim lain bisa mencapai usaha maksimal. Semoga mereka semua bisa menggapai emas, dan target juara umum itu dapat tercapai," ucapnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.