Kompas TV nasional politik

Politisi NasDem: PMI Harusnya Dikelola Profesional yang Independen, Bukan Jadi Rebutan Oknum Parpol

Kompas.tv - 10 Desember 2024, 14:13 WIB
politisi-nasdem-pmi-harusnya-dikelola-profesional-yang-independen-bukan-jadi-rebutan-oknum-parpol
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi NasDem Irma Suryani. (Sumber: DPR RI)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago menyebut Palang Merah Indonesia (PMI) seharusnya dikelola oleh kalangan profesional yang independen.

"Harusnya PMI dikelola oleh profesional yang independen dan karenanya harus ada audit publik. Bukan malah jadi rebutan oknum-oknum parpol,” tegas Irma, Selasa (10/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

Dia pun menyoroti dualisme kepemimpinan yang terjadi di PMI di mana dua politisi Partai Golkar yakni Jusuf Kalla dan Agung Laksono berebut menjadi Ketua Umum. Menurut Irma, perebutan kursi Ketua Umum PMI justru menimbulkan kecurigaan publik.

“Hal ini malah bikin rakyat curiga, ada apa di PMI kok jadi rebutan?” katanya.

Baca Juga: Supratman: Kemenkum Belum Terima Laporan Hasil Munas PMI Versi Agung Laksono

Oleh karena itu, Irma pun pengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk panitia seleksi (pansel) untuk menetapkan kepengurusan PMI.

“Saya menyarankan agar pemerintah membentuk pansel untuk memilih pengurus yang independen dan agar tidak jadi rebutan,” katanya.

Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 PMI yang digelar pada Minggu (8/12/2024) berakhir dengan kisruh, di mana muncul munas tandingan.

Hasil Munas ke-22 PMI menetapkan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) kembali menjabat sebagai Ketua Umum PMI untuk periode 2024-2029 dengan pemilihan secara aklamasi.

Sementara di saat yang sama, munas tandingan digelar dan memutuskan politikus senior Partai Golkar, Agung Laksono, sebagai Ketua Umum PMI.

Baca Juga: Kisruh PMI, Hamid Awaludin Sebut Agung Laksono Terampil dan Bertalenta Dirikan Organisasi Tandingan


 




Sumber : Kompas TV, Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x