KARAWANG, KOMPAS.TV - Heri, sopir bus Primajasa, yang terlibat dalam kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek atau Japek tidak ditahan oleh pihak kepolisian.
Kasi Humas Polres Karawang Ipda Kusmayadi mengatakan bahwa sejak awal pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap Heri.
Hanya, kata dia, Heri sempat dibawa karena merupakan salah satu saksi yang perlu dimintai keterangan oleh polisi terkait kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek tersebut.
Baca Juga: Korlantas Polri Kerahkan Teknologi Laser Scanner Ungkap Kecelakaan di KM 58 Tol Cikampek
Setelah rampung dimintai keterangan, Heri pun kemudian langsung pulang dan tidak dilakukan penahanan.
"Bukan dipulangkan, tapi memang sudah pulang tepatnya. Karena tidak dilakukan penahanan kemarin juga, melainkan hanya dimintai keterangan sebagai saksi," kata Kusmayadi saat dihubungi pada Selasa (9/4/2024).
Sebelumnya, ramai di media sosial soal sopir bus Primajasa, Heri, yang meminta tolong untuk diisikan data internet ke nomor ponselnya setelah kecelakaan maut di tol Jakarta-Cikampek (Japek), pada Senin (7/4/2024).
Cerita tersebut dibagikan oleh koresponden CNN Indonesia, Mahardhika Utama, melalui akun Faceboknya. Dalam unggahannya, Mahardhika mengaku dimintai tolong Heri untuk mengisikan paket data.
"Dari balik jendela ambulance, sopir yang sudah agak sepuh itu memanggil saya sambil memberikan secarik kertas berisi nomor telepon. 'Tolong Bapa isiin data ke nomor ini sekarang', ujarnya lirih dengan muka memelas.Ternyata itu nomor ponsel Pak Heri," tulis Mahardhika.
Baca Juga: Cerita Setiawan saat Tahu Identitasnya Ada di STNK Gran Max yang Terlibat Kecelakaan di Tol Japek
Tak lama kemudian, dia melihat Heri menghubungi seseorang yang diduga anaknya. Heri meminta maaf karena mengaku sedang ditahan di Polres Karawang.
"De, hampura Bapa ditahan di Polres Karawang. Kasih tau Mamah," tulis Mahardhika.
Heri merupakan salah satu yang selamat dari kecelakaan maut di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 58, Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024) pagi.
Dua orang yang berada di sebelah kirinya mengalami luka-luka setelah bagian depan bus dihantam Gran Max. Mereka adalah penumpang dan kondektur bus yang kini dirawat di Rumah Sakit Rosela, Karawang Barat.
Penumpang mengalami luka ringan di pelipis. Adapun kondektur mengalami patah tulang.
Kepada wartawan, Heri mengatakan, bahwa sebelum kecelakaan ia sedang mengendarai bus Primajasa dari arah Bandung menuju Jakarta.
Ketika itu, jalur Bandung arah Jakarta sedang dilakukan contraflow dua lajur yang digunakan oleh pemudik dari arah Jakarta menuju timur.
Baca Juga: 3 Warga Bogor Diduga jadi Korban Kecelakaan Tol Japek Km 58, Baru 1 yang Teridentifikasi
"Terus tiba-tiba ada Gran Max menghindari dan menabrak bagian depan keluar dari jalur contraflow. Saya coba menghindari ke kiri," kata Heri.
Lalu, kata Heri, di bagian belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.