JAKARTA, KOMPAS.TV- Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud menilai pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran tidak berdaya di Pilpres 2024 tanpa endorsement dari Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Komunikasi Politik Ganjar-Mahfud Achmad Baidowi merespons pertemuan yang dilakukan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Minggu (28/1/2024).
“Itu menunjukkan bahwa 02 (Prabowo-Gibran) tidak percaya diri kalau tanpa endorsement dari Joko Widodo. Artinya apa gembar-gembor bahwa satu putaran, didukung oleh prakondisi melalui hasil survei itu kan sebenarnya tidak sesuai kondisi rill di lapangan,” ucap Baidowi dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (29/1/2024)..
Baca Juga: Jubir TKN Prabowo-Gibran Singgung Kemampuan Memimpin Mahfud MD: Baiknya Mundur
“Karena kita tahu lembaga survei yang mempublish 50% lebih itu kan, ya lembaga-lembaga survei yang kadang baru muncul. Ya tapi apapun itu sah-sah saja dilakukan karena Gibran itu anaknya Jokowi. Nggak ada di dunia ini orang tua rela melepaskan anaknya ke gelanggang dibiarkan begitu saja.”
Lebih lanjut, Baidowi juga menganggap wajar pertemuan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi terhadap sejumlah ketua umum partai politik.
“Kemudian kalaupun Presiden Jokowi hari ini berkomunikasi dengan partai politik, pimpinan partai politik itu hal yang biasa saja dan kebetulan yang diajak komunikasi itu yang ditemui dalam beberapa hari belakangan adalah partai-partai pendukung 02, pendukung Prabowo-Gibran,” ujar Baidowi.
“Karena tidak ada yang lain selain mengendorse dengan hadirnya Jokowi. Kita tahu lah, kita kan orang politik, maksud dan tujuannya adalah supaya bisa terkena dampak dari popularitas Jokowi.”
Tapi, sambung Baidowi, rakyat hari ini sudah pandai merespons siapa kandidat di Pilpres yang gaya kepemimpinannya mirip dengan Presiden Jokowi.
“Siapa pemimpin yang bisa ataupun gaya kepemimpinannya sama dengan Jokowi, yang merakyat itu siapa, dan siapa yang dibuat-buat itu kan tahu semua masyarakat hari ini. Jadi kami ya biasa saja menanggapi hal yang seperti, itu bagian dari trik politik yang dilakukan oleh pihak sebelah dan juga bagian dari langkah politik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo,” kata Baidowi.
Baca Juga: Pengamat Sebut Sejumlah Menteri akan Mundur Usai Pilpres: Tidak Mau Dicatat Sejarah Rusak Demokrasi
“Cuman sayangnya sampai hari ini belum ada deklarasi dari beliau, kita lihat aja nanti dalam kampanye, apakah beliau hadir di tengah-tengah kampanye, menunjukkan keberpihakannya secara terang benderang gitu.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.