JAKARTA, KOMPAS.TV – Calon presiden (capres) RI nomor urut 1 Anie Baswedan membenarkan bahwa dirinya memiliki kedekatan emosional dengan warga Tanah Merah, Jakarta Utara.
Hal itu disampaikan Anies menjawab pertanyaan jurnalis Kompas TV Thifal Solesa dan Junaidi Saputra, Selasa (28/11/2023).
“Tentu (ada kedekatan emosional), tentu, dan ini adalah seperti kampung sendiri,” kata Anies.
“Saya bolak-balik datang ke sana dan biasa ketemu warga di sana, dan mereka memang menjadi bagian perjuangan penting ini,” tambahnya.
Bahkan, lanjut Anies, pernah ada kejadian pembagian telur di daerah itu, namun beredar berita miring tentang pembagian telur tersebut. Akhirnya warga memilih untuk mengembalikan telur yang telah diambil.
“Pernah ada satu peristiwa di kampung itu, ketika ada pembagian telur yang kemudian ada berita-berita miring, mereka memilih untuk mengembalikan telur itu.”
Baca Juga: Kampanye Pemilu 2024 Resmi Dimulai Hari Ini
“Karena mereka bilang kami ingin konsisten menjaga integritas dan kami tidak ingin ada kebohongan-kebohongan,” lanjut Anies.
Oleh sebab itu, lanjut Anies, pihaknya juga bertekad konsisten menjaga integritas dan tidak ingin ada kebohongan.
“Kami ingin konsisten di dalam menjaga integritas dan kami tidak ingin ada kebohongan-kebohongan, jadi sangat pejuang di situ.“
Saat disinggung bahwa Anies pernah menjanjikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sementara ketika berkunjung ke Tanah Merah sebelum menjadi Gubernur DKI, dan ditanya mengenai janji pada Pilpres 2024, Anie menyebut harus ada penyelesaian terkait lahan.
“Harus nanti ada penyelesaian terkait dengan lahan-lahan yang ada di sana, dan kami melihat sebenernya jauh lebih sederhana untuk ada keputusan mengenai pencatatan aset,” tuturnya.
Sebab, kata dia, banyak aset-aset yang sekarang tercatat sebagai aset milik BUMN dulunya adalah milik perusahaan Belanda.
“Perusahaan Blanda dapatnya dari siapa kira-kira? Beli sama rakyat Betawi? Enggak. Mereka datang aja garis-garisin aja itu tanah-tanahnya itu.”
“Jadi saya sering sampaikan, untuk apa merdeka kalau rakyat tidak dapat tanahnya kembali? Kecuali kalau dulu mereka beli dari rakyat. Tidak,” tambahnya.
Nantinya, kata Anies, ia akan mencari solusi yang adil dengan amanat, karena keputusan di tingkat nasional berbeda dengan di tingkat daerah.
“Tingkat daerah saya bisa lakukan melalui IMB.”
Anies juga menyebut bahwa nantinya akan ada solusi yang berbeda untuk persoalan yang berbeda, bukan satu solusi untuk semua masalah.
“Beda-beda. Jangan satu solusi untuk semua masalah. Dan itu salah satu pendekatan kami. Tidak satu solusi untuk semua,” tambahnya.
“Hati-hati, karena kalau satu solusi untuk semua, beda-beda itu latar belakang masalahnya. Kalau ini jelas, tanah di Jakarta diambil dari dulunya, punya sejarah yang panjang dan warganya di situ juga sudah tinggal lama. Maka solusinya adalah soal aset, tapi sikap kebijakan harus nasional.”
Mengenai IMB sementara di Tanah Merah yang akan berakhir masa berlakunya pada tahun 2024 mendatang, Anies berharap Gubernur DKI Jakarta ke depan akan melanjutkan.
“Teruskan. Teruskan. Saya juga berharap, siapa pun yang memimpin Jakarta, itu diteruskan.”
“Kenapa? Karena ini soal keadilan. Anda tega mencabut IMB itu lalu rakyat nggak punya listrik lagi, Anda tega mencabut IMB itu lalu warga tidak punya air lagi,” tambahnya.
Baca Juga: Anies-Muhaimin Akan Mulai Kampanye Pilpres 2024 di Jabodetabek
Diberitakan sebelumnya, Anies mengawali kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Tanah Merah, Jakarta Utara, Selasa (28/11/2023).
Lokasi tersebut juga menjadi titik pertama kampanye Anies saat menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada 2016 lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.