“Perusahaan Blanda dapatnya dari siapa kira-kira? Beli sama rakyat Betawi? Enggak. Mereka datang aja garis-garisin aja itu tanah-tanahnya itu.”
“Jadi saya sering sampaikan, untuk apa merdeka kalau rakyat tidak dapat tanahnya kembali? Kecuali kalau dulu mereka beli dari rakyat. Tidak,” tambahnya.
Nantinya, kata Anies, ia akan mencari solusi yang adil dengan amanat, karena keputusan di tingkat nasional berbeda dengan di tingkat daerah.
“Tingkat daerah saya bisa lakukan melalui IMB.”
Anies juga menyebut bahwa nantinya akan ada solusi yang berbeda untuk persoalan yang berbeda, bukan satu solusi untuk semua masalah.
“Beda-beda. Jangan satu solusi untuk semua masalah. Dan itu salah satu pendekatan kami. Tidak satu solusi untuk semua,” tambahnya.
“Hati-hati, karena kalau satu solusi untuk semua, beda-beda itu latar belakang masalahnya. Kalau ini jelas, tanah di Jakarta diambil dari dulunya, punya sejarah yang panjang dan warganya di situ juga sudah tinggal lama. Maka solusinya adalah soal aset, tapi sikap kebijakan harus nasional.”
Mengenai IMB sementara di Tanah Merah yang akan berakhir masa berlakunya pada tahun 2024 mendatang, Anies berharap Gubernur DKI Jakarta ke depan akan melanjutkan.
“Teruskan. Teruskan. Saya juga berharap, siapa pun yang memimpin Jakarta, itu diteruskan.”
“Kenapa? Karena ini soal keadilan. Anda tega mencabut IMB itu lalu rakyat nggak punya listrik lagi, Anda tega mencabut IMB itu lalu warga tidak punya air lagi,” tambahnya.
Baca Juga: Anies-Muhaimin Akan Mulai Kampanye Pilpres 2024 di Jabodetabek
Diberitakan sebelumnya, Anies mengawali kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Tanah Merah, Jakarta Utara, Selasa (28/11/2023).
Lokasi tersebut juga menjadi titik pertama kampanye Anies saat menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada 2016 lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.