SURABAYA, KOMPAS.TV - Calon presiden Anies Baswedan menyinggung tentang isu tekanan yang dialami timnya untuk kemenangan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024 di acara Gagas RI, Rabu (22/11/2023).
Anies mengatakan, tekanan terhadap timnya dan pasangan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar tak seberat tekanan terhadap masyarakat, termasuk ibu rumah tangga, karena kenaikan harga kebutuhan pokok.
"Seberat-beratnya tekanan yang kami alami, lebih berat tekanan yang dialami ibu-ibu rumah tangga di seluruh Indonesia," kata Anies di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/11/2023).
Ia menjelaskan, 50 persen pengeluaran rumah tangga di Indonesia dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok. Padahal, di negara tetangga, misalnya Malaysia dan Vietnam, lebih rendah.
"Vietnam 31 persen, Malaysia 27 persen, Afrika Selatan 21 persen, Jepang 16 persen," jelas capres yang diusung Koalisi Perubahan itu.
Baca Juga: Anies Baswedan: Demokrasi Kita Akhir-Akhir Ini Mengalami Penurunan Kualitas
Anies juga menyoroti harga daging di Indonesia yang menurutnya dua hingga tiga kali lebih mahal daripada harga daging di Singapura dan Malaysia.
"Ini terjadi karena tata niaganya tidak diperbaiki," tegas Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 itu.
Anies menggarisbawahi kenaikan harga beras, minyak goreng, gula pasir, hingga cabai merah. Ia mengatakan, kenaikan harga beras konsisten selama 7 tahun terakhir, yakni hampir 30 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.