Imran menjelaskan, tim kemudian melakukan pemeriksaan medis kepada korban dan mengambil sampel di lokasi tempat penyembelihan sapi yang sudah mati.
Baca Juga: Gaduh Warga Meninggal usai Konsumsi Sapi yang Terjangkit Antraks, Simak Gejalanya pada Manusia
"Sampelnya positif spora antraks dari tanah tempat penyembelihan sapi tadi," ucap Imran.
Pada 2 Juni 2023, kambing milik SY mati dan dikubur.
Pada 3 Juni 2023, WP dirujuk ke Rumah Sakit Sarjito. Di rumah sakit itu, sampel darah miliknya diambil dengan diagnosis suspek antraks. Lalu pada 4 Juni 2023, WP meninggal dunia.
Imran menjelaskan, antraks merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan bakteri Bacillus Anthracis. Bakteri ini umumnya masuk ke manusia lewat konsumsi hewan ternak dan luka.
Selain itu, spora dari bakteri yang hidup di tanah ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat luka atau mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan spora.
Baca Juga: Gaduh Kasus Kematian Antraks di Gunungkidul, Berikut Cara Pengobatannya jika Menginfeksi Manusia
Lebih lanjut, Imran menyatakan, kasus antraks hampir terjadi tiap tahun di Gunungkidul dalam lima tahun terakhir.
Kasus paling tinggi terjadi pada tahun 2019 dengan 31 kasus, dan pada tahun 2022 dengan 23 kasus. Namun tahun 2023, sudah ada tiga kasus kematian akibat Antraks.
"Satu dinyatakan suspek karena sudah ada hasil pemeriksaan lab. Yang dua ini belum sempat dilakukan pemeriksaan karena langsung meninggal. Kita lakukan investigasi gejala ada dan mereka punya riwayat dengan sapi yang mati karena antraks tadi," ujar Imran.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.