"Jadi saya rasa saat ini tak ada persoalan yang sifatnya mendesak," ujar Jusuf.
Lebih lanjut Anggota MPRS periode 1968-1972 ini juga merasa heran dengan kekhawatiran JK akan terjadinya peristiwa 1998.
Padahal JK ikut menjadi bagian saat Presiden Jokowi mendorong program pembangunan di daerah luar pulau Jawa.
Jusuf menilai pidato JK yang mengingatkan akan terjadi peristiwa 1998 jika keadilan sosial tidak tertangani tak terlepas dari posisi JK mendukung bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.
Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Bayar Utang Rp1.000 T, Terbesar dalam Sejarah Indonesia
"Saya kira tentu ada faktor itu sehingga tersangkut di dalam penilaian beliau ini," ujarnya.
Sebelumnya JK menyatakan dirinya tidak ingin peristiwa kerusuhan di tahun 1998 terulang kembali. Namun ada faktor-faktor yang bisa memunculkan peristiwa itu terjadi kembali yakni tidak adanya pemerataan sosial dan ekonomi.
Ia menyoroti fenomena ibu-ibu dari kalangan pejabat yang memamerkan gaya hidup mewah. Kemudian anak-anak pejabat yang mengendarai kendaraan mewah serta pejabat itu sendiri yang kerap pamer jalan-jalan ke luar negeri kini dianggap sebagai musuh masyarakat.
Menurut dia, masalah ketimpangan sosial saat ini sudah berbahaya dan harus ada pemerataan sosial dan ekonomi.
Baca Juga: Kata PDIP Soal Anies Bandingkan Pembangunan Jalan Era SBY dan Jokowi: Ada Plus Minusnya
"Sebelum itu terjadi (peristiwa 1998) maka kita harus berkeadilan dalam ekonomi, politik, kita harus berusaha," ujar JK saat berpidato di Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.