JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia telah memberangkatkan 492 petugas untuk memastikan layanan jemaah haji 2023 di Arab Saudi telah siap.
Ratusan petugas haji itu telah diberangkatkan pada Sabtu (20/5/2023) untuk mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 hijriah/2023 masehi.
"Bapak Ibu diberangkatkan lebih awal untuk memastikan seluruh layanan yang akan diberikan kepada jemaah haji telah siap," ungkap Direktur Bina Haji Kemenag, Arsad Hidayat, saat pembekalan akhir petugas, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (19/5/2023) malam.
"Meskipun sudah kontrak, tetap harus ditinjau dan dipastikan semua sudah siap," imbuhnya.
Setidaknya ada empat tugas untuk petugas haji di sana yang lebih awal, yaitu:
1. Memastikan Kesiapan Layanan Akomodasi hingga Kesehatan
Para petugas haji harus memastikan kesiapan layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, serta kesehatan untuk jemaah haji Indonesia.
Untuk memastikan layanan akomodasi, petugas harus memeriksa hotel yang akan ditinggali jemaah, termasuk mengecek kamar dan lift yang akan digunakan.
Baca Juga: PPIH: Jemaah Haji Jangan Bawa Jimat atau Rajah, Bisa Kena Pasal Sihir Saudi
Petugas juga harus memeriksa bahan baku makanan yang akan dikonsumsi jemaah haji.
Bahan makanan tersebut harus dipastikan aman dan belum kedaluarsa.
Selain itu, hotel-hotel berbintang juga harus dipastikan bisa menerima katering yang disediakan dapur yang telah dikontrak panitia haji.
“Selain itu harus memastikan semua izin operasional telah terbit. Ini penting, karena jika izin operasional belum terbit, maka ini dianggap ilegal. Pastikan semua izin layanan sudah siap,” kata Arsad, Jumat (19/5/2023) malam.
2. Lapor Penanggungjawab Layanan jika Ada Hal yang Tak Sesuai
Petugas harus melaporkan dan berkoordinasi dengan penanggung jawab layanan jika menjumpai hal yang tidak seharusnya di lapangan, untuk segera ditindaklanjuti.
Baca Juga: Lebihi Kuota, Calon Jemaah yang Lunasi Biaya Haji Capai 208.819 Orang, Keberangkatan Mulai 24 Mei
3. Koordinasi dengan Stakeholder di Arab Saudi
Tak hanya di Madinah, Muasasah, Naqobah, dan Baladiyah, petugas juga harus berkoordinasi dengan maktab di bandara.
Petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) juga harus berkoordinasi dengan kantor keamanan di Bandara dan Madinah.
4. Menjalankan Kewajiban Sesuai Pembagian Tugas dan Sektor Kerja
Petugas haji telah dikelompokkan berdasarkan sektor kerja atau keahlian masing-masing.
Arsad mengatakan, seluruh pelayanan penyelenggaraan ibadah haji 2023 ini dilakukan untuk memberikan kepuasan terhadap jemaah haji, sehingga Zero Accident atau aman tanpa kecelakaan apapun.
“Semua harus siap, karena ini yang menentukan kesan pertama jemaah haji yang akan berpengaruh terhadap persepsi jemaah terhadap layanan kita," jelas Arsyad.
Baca Juga: Saudi Makin Ketat, KJRI Ingatkan Jemaah Haji Tak Asal Foto di Dekat Masjidil Haram
Ia juga mengimbau para petugas untuk mendengarkan keluh kesah jemaah dan mencarikan solusinya.
Petugas haji juga harus menerapkan prinsip 3S, yakni senyum, sapa, dan salam kepada para jemaah.
“Terapkan prinsip 3S, jangan cuek. Layani dengan tulus seperti melayani orang tua kita sendiri. Buat para tamu Allah senyaman mungkin," terang Arsad.
Keberangkatan pertama jemaah haji akan dimulai pada Rabu (24/5/2023).
Kelompok terbang (kloter) 1 jemaah haji akan diterbangkan dari Indonesia menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Sumber : Kompas TV/Kemenag RI
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.