JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 10 mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapat kesempatan magang di Lembaga Sensor Film (LSF) di Jakarta.
Mereka yang masuk sebagai peserta kelas Social Media for Branding, Center of Excellent (CoE) School of Creative Digital Communication (SCDC).
Penyerahan mahasiswa dilakukan Kaprodi Nasrullah dan diterima Ketua LSF Rommy Fibri di Gedung F kantor Kemendikbud Ristek, Selasa (7/03/2023).
Didampingi dua anggota LSF, Mukayat Alamin dan Joseph Samuel Krishna, Rommy menyambut hangat 10 mahasiswa UMM ini.
Baca Juga: Atap Gedung Lembaga Sensor Film Roboh, 1 Mobil Tertimpa Puing
Rommy menjelaskan LSF sangat terbuka bagi anak muda untuk terlibat menyampaikan komunikasi kepada publik luas. Terutama mengenai sensor dalam industri film.
Salah satu contoh yakni film kartun diblur, atau adegan tertentu dipotong secara jumping. Hal tersebut bukan dilakukan oleh LSF melainkan oleh pihak pembuat film. LSF hanya memberi catatan dan sertifikat lulus sensor.
Rommy menyatakan sensor sekarang tidak seperti zaman dulu. Sebelumnya sensor dilakukan dengan main potong film.
Namun seiring perkembangan sensor lebih mengutamakan diskusi dan kesepakatan antara pihaknya dengan industri film.
Baca Juga: Hindari Sensor Online, Warga China yang Frustrasi Kritik Pemerintah Pakai Bahasa Ini
"Masyarakat harus dilindungi dari tontonan berbahaya dan merugikan, tetapi industri juga kita beri kesempatan untuk berargumentasi atas karyanya," ujar Rommy.
Lantas bagaimana bagian yang tidak lulus sensor, Rommy menjelaskan semua bagian tersebut akan dikembalikan kepada pembuat film.
Selain mengetahui penyensoran di LSF, mahasiswa yang mengikuti program magang juga didorong untuk analisis media sosial dan membuat konten atau content creation.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.