JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, angkat bicara terkait isu kakak asuh yang menyeret Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Ia menduga, pengaruh dari kakak asuh Ferdy Sambo ini sudah terjadi sejak mereka bersama di Akademi Kepolisian.
Namun, lebih lanjut, ia menyoroti terkait budaya kakak asuh dan adik asuh ini yang belakangan memberikan efek di kepolisian.
Kata dia, efek dari hal ini punya pengaruh yang besar dan harus jadi catatan di kepolisian terkait dengan promosi seseorang untuk naik tingkat.
“Pengaruh kakak asuh-adik asuh ini sejak di Akpol. Ini terkait dengan pola promosi di internal. Tidak ada merit sistem yang berjalan, ini tidak bagus. Aturan ada (di kepolisian). Fakta di lapangan (yang berjalan) tidak ada (tidak berjalan)," ujarnya di Kompas Pagi KOMPAS TV, Jumat (23/9/2022).
“Saya masih ingat dulu, untuk jadi bintang 3 atau bintang 2 yang punya posisi penting, sebelumnya pernah kapolda tipe a atau tipe b. Tapi sekarang promosi ini meluncur begitu saja," ujarnya.
Baca Juga: Jawaban Singkat Polri Soal Kakak Asuh Disebut Bantu Ferdy Sambo di Kasus Pembunuhan Brigadir J
Lebih lanjut, ia menjelaskan, ketika seseorang yang dianggap belum berpotensi naik jabatan, lalu tiba-tiba naik lantaran adanya kedekatan kakak-asuh ini.
“Seorang yang tidak punya pengalaman luas, tiba-tiba dengan masa usia muda, tiba-tiba melompat punya jabatan strategis. Akibatnya mereka tidak punya kedewasaan berpikir dan pengalaman luas, kemudian muncul arogansi,” ujarnya.
Baca Juga: Eks Penasihat Kapolri Ungkap Ada Dua Macam Kakak Asuh Ferdy Sambo, Berikut Perannya Masing-Masing
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.