Sementara, responden yang setuju sebanyak 35,3 persen, dan 5,1 persen sangat setuju, dan yang tidak menjawab ada 7,1
“Jadi yang cenderung setuju juga cukup banyak, ada 40,4 persen kalau kita jumlahkan,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, jika dibandingkan dengan hasil survei tatap muka dengan pertanyaan yang sama pada Bulan Desember 2021, jumlah responden yang setuju menurun.
Dalam survei yang dilakukan pada bulan Desember, warga tidak setuju dengan tes PCR sebagai syarat perjalanan sebanyak 61,6 persen, sementara yang setuju atau sangat setuju jumlahnya 34,6 persen.
Baca Juga: Bambang Pacul Sebut Unggul Survei Tak Jamin Menang Pilpres, Sindir Ganjar?
Survei online ini dilakukan mulai tanggal 15 Januari 2022 hingga Februari 2022, dengan total jumlah responden sebanyak 626 orang.
“Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dan memiliki akses internet melalui smartphone, kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Populasi dengan karakteristik tersebut, kata dia, mencapai 69 persen dari populasi nasional.
“Kami berhasil mewawancarai 626 responden, dengan mengisi kuesioner secara online.”
“Dengan jumlah sampel 626 responde tersebut, kita menetapkan, dengan asumsi metode simple random sampling, margin errornya sekitar 4 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” tuturnya.
Proses rekruitmen responden pada survei itu dilakukan dalam empat tahap utama, yakni rekruitmen secara random, memberikan kode akses unik, screening, mengisi dengan metode web interview.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.