JAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak 66,8 persen warga negara Indonesia yang mengetahui penyebaran virus Covid-19 varian Omicron, mengaku khawatir tertular.
Data itu disampaikan oleh Rizka Halida, Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia, saat merilis hasil survei online mereka, tentang Sikap Publik terhadap Omicron, Vaksin Booster, PTM, dan Protokol Kesehatan, dan Minggu (20/2/2022).
Mayoritas responden, yakni sebanyak 86,3 persen menjawab tahu bahwa ada varian Omcron, sedangkan 13,7persen menjawab tidak tahu.
Responden yang tahu dan mengaku sangat khawatir tertular sebanyak 25,8 persen, 41 persen cukup khawatir, 28,5 biasa saja, dan 2,2 persen tidak khawatir.
Sementara yang tidak khawatir sama sekali sebanyak 1,7 persen, dan tidak menjawab 0,8 persen.
“Artinya ada sekitar 66,8 persen yang khawatir dari mereka yang tahu, atau setara dengan 57,6 persen dari total populasi, warga yang cenderung khawatir tertular Omicron,” kata Rizka.
Baca Juga: Diduga Milik Asing, TNI AL Sebut Alat Survei yang Ditemukan Nelayan Selayar Buat Kepentingan Militer
Secara umum, lanjut Rizka, dari kategori gender, usia, etnis, kemudian agama, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, desa kota dan wilayah, pada umumnya sangat khawatir tertular Omicron.
Sementara, terkait tes PCR sebagai syarat perjalanan, sebagian besar responden mengaku tidak setuju dengan rencana itu.
Persentase responden yang sangat tidak setuju 13,9 persen, tidak setuju 38,6 persen, totalnya sekitar 52,5 persen.
Sementara, responden yang setuju sebanyak 35,3 persen, dan 5,1 persen sangat setuju, dan yang tidak menjawab ada 7,1
“Jadi yang cenderung setuju juga cukup banyak, ada 40,4 persen kalau kita jumlahkan,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, jika dibandingkan dengan hasil survei tatap muka dengan pertanyaan yang sama pada Bulan Desember 2021, jumlah responden yang setuju menurun.
Dalam survei yang dilakukan pada bulan Desember, warga tidak setuju dengan tes PCR sebagai syarat perjalanan sebanyak 61,6 persen, sementara yang setuju atau sangat setuju jumlahnya 34,6 persen.
Baca Juga: Bambang Pacul Sebut Unggul Survei Tak Jamin Menang Pilpres, Sindir Ganjar?
Survei online ini dilakukan mulai tanggal 15 Januari 2022 hingga Februari 2022, dengan total jumlah responden sebanyak 626 orang.
“Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dan memiliki akses internet melalui smartphone, kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Populasi dengan karakteristik tersebut, kata dia, mencapai 69 persen dari populasi nasional.
“Kami berhasil mewawancarai 626 responden, dengan mengisi kuesioner secara online.”
“Dengan jumlah sampel 626 responde tersebut, kita menetapkan, dengan asumsi metode simple random sampling, margin errornya sekitar 4 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” tuturnya.
Proses rekruitmen responden pada survei itu dilakukan dalam empat tahap utama, yakni rekruitmen secara random, memberikan kode akses unik, screening, mengisi dengan metode web interview.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.