KIEV, KOMPAS.TV — Rusia meluncurkan 188 drone ke sebagian besar wilayah Ukraina dalam serangan kilat malam hari. Peristiwa ini diungkapkan oleh angkatan udara Ukraina, Selasa (26/11/2024). Ukraina menyebut peristiwa ini sebagai rekor jumlah drone yang dikerahkan dalam satu serangan.
Menurut Angkatan Udara Ukraina, sebagian besar drone berhasil dicegat tetapi gedung apartemen dan infrastruktur penting seperti jaringan listrik nasional rusak. Tidak ada korban yang dilaporkan di 17 wilayah yang menjadi sasaran.
Rusia telah menggempur wilayah sipil Ukraina dengan serangan drone, rudal, dan bom luncur yang semakin gencar sejak pertengahan tahun.
Baca Juga: Potret Kim Jong Un Saksikan Uji Coba Drone Korut Ledakkan Mobil hingga Tank
Pada saat yang sama, tentara Rusia sebagian besar telah memegang inisiatif medan perang selama setahun terakhir dan telah bergerak keras di wilayah Donetsk timur, tempat mereka membuat kemajuan taktis yang signifikan.
Ukraina menghadapi musim dingin yang sulit, dan mengkhawatirkan pasokan listrik di tengah serangan Rusia.
Peringatan serangan udara di wilayah Kiev berlangsung lebih dari tujuh jam semalam. Rusia berusaha membuat warga sipil gelisah dan melemahkan keinginan mereka untuk melawan dalam perang yang telah berlangsung hampir 3 tahun itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya menghancurkan 39 pesawat nirawak Ukraina semalam di atas wilayah Rusia dekat perbatasan dengan Ukraina.
Sementara itu, Staf Umum Ukraina mengatakan bahwa selama 24 jam terakhir sekitar setengah dari bentrokan di sepanjang garis depan sekitar 1.000 kilometer, terjadi di dekat Pokrovsk dan Kurakhove di wilayah Donetsk.
Baca Juga: Kim Jong-un Pantau Uji Coba Drone Bunuh Diri, Dorong Korea Utara Produksi Massal
Ukraina memiliki masalah sumber daya manusia yang kritis di garis depan, dan meskipun penambahan tentara Rusia bersifat bertahap, namun cukup untuk melemahkan Ukraina.
“Kemajuan Rusia mengancam rute pasokan penting di Donetsk,” kata Institut Studi Perang yang berpusat di Washington, seperti dikutip dari The Associated Press.
Namun, pertahanan Ukraina di Donetsk tidak dalam bahaya akan diserbu, kata lembaga pemikir itu. Ia juga mencatat bahwa Rusia perlu merebut lebih dari 8.000 kilometer persegi wilayah untuk mencapai tujuan Kremlin merebut seluruh Donetsk.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.