“Situasi yang tidak ideal yang dihadapi Timnas saat ini tentu bukan terjadi begitu saja, tetapi ada rentetan di waktu-waktu sebelumnya. Saya menilai federasi kurang bisa mengantisipasi penyelenggaraan kompetisi di tengah pandemi,” katanya.
Baca Juga: Para Pemain Positif Covid-19 dan Cedera Jadi Alasan Timnas Batal Ikut Ajang Piala AFF U23 2022
Dia mengatakan, tingginya jumlah pemain yang terpapar Covid-19 dan padatnya jadwal kompetisi membuat kualitas kompetisi menjadi ala kadarnya.
Menurutnya, harus ada evaluasi menyeluruh agar kompetisi tetap berjalan di satu sisi dan di sisi lain pemain tetap sehat serta bugar meskipun di tengah pandemi.
“Mekanisme-mekanisme antisipasi Covid-19 di awal-awal kompetisi seperti sudah ada. Mungkin saat ini perlu ditinjau lagi pelaksanaannya apakah masih efektif atau perlu ada penyesuaian agar sesuai dengan perkembangan yang ada misalnya varian omicron ini punya karakter cepat menular dengan tingkat risiko kefatalan lebih rendah," ujarnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dipastikan Mundur dari Piala AFF U-23
Huda menegaskan, dirinya adalah pihak yang mendukung sikap federasi untuk tetap menyelenggarakan kompetisi di tengah pandemi.
Kendati demikian, harusnya tetap ada prosedur tetap (Protap) agar para pemain maupun manajemen yang memang teridentifikasi positif bisa segera dikarantina dan kembali sehat.
Selain itu mereka yang positif juga tidak menjadi carrier bagi pemain lain.
“Di luar negeri seperti primer league Inggris tetap berjalan meskipun ada peningkatan kasus. Kendati demikian ada pola khusus seperti penundaan pertandingan, keharusan tim untuk karantina pemain dan official yang positif Covid-19 dan berbagai mekanisme lain. Dan skema-skema ini yang tidak saya lihat terjadi dalam pelaksanaan Liga I,” katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.