Ia menilai perlu meluruskan komunikasi antara MPR dan Kemenkeu terkait bagian yang menjadi prioritas anggaran dan bagian mana yang perlu mendapat dukungan.
Sehingga, permasalahan kesalahpahaman ini tidak membuat publik menilai seolah ada perseteruan antara MPR dengan pemerintah.
"Kami semua harus terpaksa melakukan penghematan di sana-sini untuk memastikan rakyat menjadi prioritas. Kami juga memandang betul anggota MPR adalah anggota DPR dan DPD, di dua lembaga tersebut masing-masing sudah mendapat alokasi anggaran sesuai dengan APBN," ujar Yustinus.
Di kesempatan yang sama, keinginan Kemenkeu untuk duduk bersama mendapat apresiasi dari MPR.
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menilai, kehadiran Sri Mulyani dalam rapat dengan MPR bisa menjadi jalan tengah untuk memahami kondisi MPR saat ini yang berbeda dengan sebelumnya.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR Ingatkan Menkeu: MPR Sekarang Penanganannya Beda
Menurutnya, hanya Sri Mulyani saja yang dapat menyelesaikan permasalahan anggaran di MPR.
Jika kehadiran Menkeu kembali diwakilkan atau kembali tidak hadir, maka masalah anggaran di MPR ini tidak akan pernah selesai.
Sebab, sambung Fadel, setiap Dirjen atau wakil menteri yang ikut rapat mengenai anggaran MPR selalu menjawab secara normatif dan tidak bisa memberi solusi lantaran kebijakan ada di tangan menteri.
"Kami hanya mohon ada waktu bicara dengan Menkeu. Setiap kami bicara dengan dirjen soal anggaran, hanya mengatakan 'tunggu kebijakan dari Menkeu, saya tidak bisa bikin apa-apa, mohon maaf, semua tunggu kebijakan Menkeu'," ujar Fadel di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV.
Baca Juga: Begini Penjelasan Kemenkeu soal Anggaran MPR yang Dipotong
Fadel menilai, selama ini MPR sudah meminta agar Menkeu bisa mengikuti rapat bersama terkait masalah anggaran yang membuat kinerja lembaga jadi terhambat.
Namun, setiap undangan diberikan, Menkeu tidak dapat hadir. Hal ini membuat MPR merasa seperti tidak dihargai dan Kemenkeu seakan acuh tak acuh.
Jangan sampai, imbuhnya, karena Kemenkeu tidak memiliki hubungan kerja langsung dengan MPR, maka setiap undangan rapat, Menkeu memilih untuk absen dan diwakilkan.
"Kami minta Kemenkeu duduk bersama, kita bicarakan lagi supaya memahami keadaan. Kami mengikuti kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan sama-sama menyelenggarakan pemerintahan yang baik," ujar Fadel.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.