JAKARTA, KOMPAS.TV - Puluhan orang yang ditangkap Tim Detasemen Khusus atau Densus 88 ternyata mengincar hari-hari besar untuk melancarkan aksi teror. Mereka diduga bagian dari jaringan Jamaah Islamiah.
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, mengungkapkan hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah terduga teroris yang sebelumnya ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca Juga: Polisi Sebut Ribuan Kotak Amal Teroris Jamaah Islamiyah Tersebar di Supermarket hingga Warung Makan
"Dari keterangan-keterangan yang disampaikan oleh beberapa tersangka ini memang yang akan disasar itu di tanggal-tanggal tertentu," kata Argo kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/8/2021).
Argo menjelaskan, hari-hari besar yang diincar mereka adalah yang berkaitan dengan pemerintah. Salah satunya hari kemerdekaan 17 Agustus.
"Di hari-hari besar itu adalah berkenaan dengan pemerintah. Jadi mereka ini kan yang bertentangan dengan pemerintah," ucap Argo.
Argo menuturkan, beberapa tempat yang menjadi incaran para terduga teroris yang berkaitan dengan pemerintah yakni kantor polisi. Selain itu, tempat kerumunan yang banyak terdapat orang asing.
Baca Juga: Densus 88 Antiteror Kembali Tangkap 5 Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi
"Jadi ke pemerintah inilah yang mereka sasar itu. Artinya mereka yang sasar jadi suatu target," ujar Argo.
"Seperti zaman dulu ada tempat polisi, tempat kerumunan dari orang-orang asing yang ada di Indonesia, sudah kita petakan semuanya."
Namun demikian, kata Argo, agenda kegiatan teror tersebut urung dilaksanakan karena para pelaku sudah tertangkap Tim Densus 88 lebih dulu.
Sementara terkait kegiatan agenda teror yang akan dilakukan para terduga teroris tersebut, Argo tidak menjelaskannya secara rinci.
Baca Juga: Sebar Kotak Amal, Teroris Jamaah Islamiyah Kumpulkan Dana Rp 124 Miliar
Argo menambahkan, meskipun para terduga teroris ditangkap di wilayah berbeda, namun mereka masih memiliki keterkaitan.
"Tentunya jaringan ini kan tidak pisah, ini ada keterkaitan dan kadang-kadang masih ada hubungan. Artinya hubungannya apa yang telah direncanakan kemudian nanti yang ketangkep artinya perencanaan gagal," tuturnya.
"Tapi ini ada kaitannya. Jadi ada jaringannya. Ada suatu agenda yang sudah dibuat oleh mereka."
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap setidaknya 53 terduga teroris dari sejumlah daerah di Indonesia.
Baca Juga: PPATK Temukan 4.093 Laporan Dana Teroris
Penangkapan 53 terduga teroris ini dilakukan dalam operasi pencegahan dan penindakan terorisme yang berlangsung sejak tanggal 12 hingga 17 Agustus 2021.
Menurut catatan kepolisian, para terduga teroris tersebut ditangkap dari 11 provinsi di Indonesia.
Rinciannya, 11 terduga teroris ditangkap di Jawa Tengah, 8 orang di Sumatera Utara, 7 orang di Lampung, 6 orang di Banten, 6 orang di Jawa Timur.
Kemudian, 4 orang di Jawa Barat, 3 orang di Kalimantan Timur, 3 orang di Sulawesi Selatan, 3 orang di Jambi, 1 orang di Kalimantan Barat, dan 1 orang di Maluku.
Baca Juga: Densus 88: Teroris Jamaah Islamiyah Lihai Berbaur di Masyarakat
Menurut Argo, para terduga teroris yang ditangkap mayoritas berasal dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Sedangkan sisanya Jaringan Ansharut Daulah (JAD).
“Dari 53 orang ini, sebanyak 50 orang adalah anggota Jamaah Islamiyah dan sisanya tiga orang anggota Jamaah Ansharut Daulah," ujar Argo.
Argo menambahkan, dari hasil pemeriksaan beberapa terduga teroris dari jaringan JI ingin melancarkan aksi teror pada momen HUT ke-76 RI.
Di sisi lain, dari penangkapan terduga teroris ini, Tim Densus 88 Antiteror Polri juga mengungkap sumber pendanaan kelompok teroris JI.
Baca Juga: Ada Ribuan Kotak Amal Teroris Jamaah Islamiyah, Disebar di Parung hingga Bojonegoro
JI menggalang dana lewat yayasan amal yang dibentuknya serta iuran wajib dari para anggotanya.
"Pengumpulan uang yang dibentuk oleh JI yaitu Baitul Maal Abdurahman Bin Auf (BM ABA), Syam Organizer (SO), Madina, dan One Care," ujar Argo.
Adapun sejumlah barang bukti yang diamankan dari penangkapan 53 terduga teroris ini seperti buku-buku tentang jihad.
Kemudian senjata api rakitan, puluhan butir peluru, pistol, dan 1.540 kaleng celengan dan kotak amal.
Baca Juga: Buru Teroris Poso, Kapolda Sulteng Patroli Udara: Momentum Indonesia Merdeka, Doakan Tertangkap!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.