BEKASI, KOMPAS.TV — Bencana banjir dan puting beliung melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/2/2021).
Setidaknya terdapat 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi terendam banjir dengan ketinggian air berkisar dari 30 sentimeter sampai 150 sentimeter.
Sementara amukan angin puting beliung merusak 73 rumah warga di wilayah Desa Tamansari, Kecamatan Setu.
Baca Juga: Air Banjir Warna Merah di Pekalongan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, menyebutkan, akibat terjangan angin puting beliung itu, puluhan atap rumah warga rusak di Kecamatan Setu.
Sementara penyebab banjir Kabupaten Bekasi dikatakan karena intensitas hujan tinggi.
Selain itu, aliran sungai meluap dan efek sejumlah pembangunan yang menyebabkan banjir di Kabupaten Bekasi.
Adapun 12 wilayah yang terdampak banjir dan genangan berada di Kecamatan Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Muaragembong.
Artinya, jika ditotal, bencana banjir dan puting beliung di Kabupaten Bekasi melanda 13 wilayah Kecamatan. Bencana itu tersebar di 27 desa atau kelurahan dengan jumlah titik bencana mencapai 92 titik.
"Khusus (Kecamatan) Setu bencana puting beliung,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/2/2021).
Jumlah warga keseluruhan yang terdampak banjir dan angin puting beliung sebanyak 13.021 kepala keluarga.
"Hari ini juga ada angin kencang terjadi di Kecamatan Setu, 38 rumah rusak berat dan 35 rusak ringan," ujar Said.
Dia menjelaskan, banjir terparah terjadi di Kecamatan Cikarang Utara dan Cikarang Timur, Ketinggian banjir mencapai 1-1,5 meter.
Banjir di kedua wilayah itu disebabkan karena luapan daerah aliran sungai (DAS) Citarum yakni Kali Cibeet Cikarang Timur dan Kali Ulu Cikarang Utara.
"Cukup parah di Karangsari Cikarang Timur, subuh itu mencapai 150 cm, tapi sekarang sudah mulai surut terakhir laporan 60 cm," tuturnya.
Baca Juga: Ganjar Sidak Banjir, Ada Pompa Wewenang Kemenpupr yang Tidak Dinyalakan
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan, pemerintah bersama kepolisian dan TNI memantau penanganan masyarakat korban banjir.
”Ada sekitar 5.672 kepala keluarga (KK) yang terdampak, sudah dalam penangangan petugas di lapangan, dan air sudah mulai surut,” katanya.
Untuk penanganan, kata dia, pemerintah sudah menyiapkan perahu karet dan perahu bermesin bersama tim kecamatan, kepolisian dan TNI.
Perlengkapan itu untuk membantu dan mengevakuasi warga terdampak banjir.
Selain itu, telah dilakukan pendirian posko dan penyaluran bantuan logistik ke warga maupun lokasi penampungan atau pengungsian sementara warga.
Dia mengimbau masyarakat Bekasi untuk waspada terhadap bencana banjir dan angin puting beliung karena intensitas hujan akan terjadi hingga beberapa bulan kedepan.
”Saat ini status wilayah Kabupaten Bekasi siaga bencana banjir dan puting beliung, saya minta masyarakat untuk tetap waspada," ujarnya.
Baca Juga: Tertangkap Basah, Warga Nekat Buang Sampah di Pinggir Tol Jorr Bekasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.