BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Banjir masih menggenangi Provinsi Kalimantan Selatan. Setidaknya 10 kabupaten/kota di Kalsel terendam banjir parah. Para pengamat menyoroti hutan di Kalsel yang berubah menjadi tambang dan perkebunan sawit.
“Kalau menyalahkan curah hujan enggak usah jauh-jauh datang dari Jakarta ke Kalimantan Selatan. Semua orang juga tahu, itu ada kaitannya dengan hujan,” kata Koordinator Jatam, Merah Johansyah dalam dialog di RRI, Selasa (19/1/2021).
“Masalahnya adalah daerah resapan air kawasan hutan yang sudah dikapling oleh operasi pertambangan dan dibiarkan oleh rezim politik," tambahnya.
Baca Juga: Hari Kelima Banjir Banjarmasin, Tim SAR Evakuasi Korban Banjir yang Terisolasi
Data Jaringan Anti Tambang (Jatam) menyebut, terdapat 177 konsensi di sejumlah kabupaten yang terdampak banjir. Sekira 65 persen luas Kalimantan Selatan telah masuk dalam area pertambangan, perkebunan, dan industri ekstraktif lain.
Luas total Kalsel adalah sekitar 3,7 juta hektar. Sementara, luas izin tambang mencapai 1,22 juta hektar.
Luas perkebunan dan area hutan yang bisa diolah perusahaan di Kalsel adalah 802 ribu hektar. Dan 620 ribu hektar lainnya sudah masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU).
“Daerah aliran sungai terbesar serta paling banyak memiliki titik banjir adalah DAS Balangan-Tabalong. 9 titik banjir sungai Tabalong berada di sekitar konsensi PT Adaro,” catat Jatam dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel.
Mantan komisioner KPK dan pengamat lingkungan Laode M Syarif juga sepakat dengan pendapat itu.
"Bencana banjir di Kalsel ini jelas adalah bencana ekologis dan disebabkan oleh kombinasi kebobrokan perizinan sawit dan tambang yang semakin tidak terkontrol,” kata Laode.
Baca Juga: [FULL] Pernyataan Presiden Jokowi Tinjau Banjir di Kalimantan Selatan
Kompas.com mencatat ada lima perusahaan tambang batu bara besar di Kalsel. Berikut ini daftarnya.
1. Adaro
PT Adaro Energy Tbk memiliki tambang terbesar di Kabupaten Tabalong, Kalsel. Adaro adalah pemegang Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara (PKP2B) generasi pertama.
Adaro memiliki pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dengan luas konsesi 31.380 hektare. Sepanjang tahun 2019, produksi batu bara Adaro mencapai 58,03 juta ton.
Presiden Direktur Adaro adalah Garibaldi Thohir. Garibaldi adalah teman Sandiaga Uno dan kakak Menteri BUMN Erick Thohir.
2. Arutmin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.