JAKARTA, KOMPAS.TV - Sampel atau tester makeup merupakan hal yang lumrah di gerai kosmetik. Tester makeup disediakan untuk calon pembeli yang ingin mencoba sebuah produk tertentu secara langsung.
Namun perlu diingat, tester makeup yang disediakan tentu bukanlah produk baru dibuka. Artinya, sudah digunakan calon pembeli sebelumnya, sehingga dinilai kurang higienis jika diaplikasikan ke muka secara langsung.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, produk makeup jadi tempat di mana bakteri bisa tumbuh. Meski, produk-produk makeup memang memiliki bahan pengawet tersendiri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba atau virus.
Baca Juga: Boleh Enggak sih Foto KTP Pakai Soflens dan Makeup? | SINAU
Namun, jika produk tersebut bercampur dengan virus yang tidak steril, kosmetik tersebut telah terkontaminasi.
Berikut beberapa risiko penyakit yang bisa menular melalui sampel makeup.
Infeksi bisa terjadi gara-gara sampel makeup yang kotor dan dipakai bersama-sama. Bakteri-bakteri itu misalnya, Staphylococcus aureus atau Streptococcus yang dapat ditularkan melalui pemakaian makeup bersama dan menyebabkan infeksi kulit.
Gejala infeksi bakteri antara lain muncul ruam atau bisul di area mata atau bahkan dapat menyebar ke bagian wajah. Selain infeksi bakteri, infeksi jamur juga dapat ditularkan melalui makeup yang terkontaminasi.
Pada umumnya, virus seperti pada virus herpes tipe 1 (HSV-1) memerlukan inang hidup untuk bereplikasi dan bertahan hidup. Benda mati, seperti produk makeup, tidak memberikan kondisi yang diperlukan bagi virus untuk bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama.
Namun, transmisi virus melalui tester makeup dapat terjadi saat virus bertahan sementara di permukaan produk jika orang yang terinfeksi telah menggunakannya. Misalnya, jika seseorang dengan infeksi herpes aktif mengaplikasikan lipstik langsung dari tester ke bibirnya dan virus tersebut ada dalam saliva atau di kulitnya.
Ada jendela waktu singkat di mana virus dapat ditemukan di permukaan lipstik.
Mencoba kuas makeup atau alas bedak dapat menyebarkan kuman penyebab jerawat. Jerawat, minyak, dan kuman dari orang lain akan bersentuhan dengan wajah kita.
Hal ini tentu tidak sehat untuk kulit.
Penyakit yang bisa menular melalui sampel makeup selanjutnya adalah infeksi mata. Mata Anda adalah salah satu bagian yang paling sensitif di wajah, dan mengandung banyak bakteri.
Tester kosmetik, terutama maskara, eyeshadow, dan eyeliner dapat menyebabkan infeksi mata, menurut dokter kulit. Hal itu juga menimbulkan mata merah, bintitan, dan masalah lain akibat penumpukan bakteri.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, Food and Drugs Administration (FDA) menyatakan, risiko tertular penyakit semakin besar ketika makin banyak orang mencoba tester makeup. Jika Anda tetap ingin mencoba tester makeup, ada beberapa cara untuk mencegah penularan penyakitnya.
Baca Juga: Viral Video Guru Hapus Makeup Siswi di Sekolah, Begini Duduk Perkaranya
Caranya adalah dengan mengusap tisu yang telah dibalur alkohol pada permukaan makeup yang akan dicoba. Cara selanjutnya adalah hindari berbagi aplikator makeup, seperti kuas atau spons bedak.
Usahakan selalu menyediakan cotton bud untuk mencoba makeup. Produk-produk untuk mata, bibir, dan hidung adalah bagian yang rentan terkena infeksi.
Selalu berhati-hatilah menggunakan produk kosmetik pada bagian tubuh tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.