Kompas TV lifestyle beauty and fashion

Hati-Hati Jajal Sampel Makeup, 4 Risiko Penyakit Ini Bisa Menular!

Kompas.tv - 23 April 2024, 15:05 WIB
hati-hati-jajal-sampel-makeup-4-risiko-penyakit-ini-bisa-menular
Ilustrasi make up. (Sumber: Instagram)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sampel atau tester makeup merupakan hal yang lumrah di gerai kosmetik. Tester makeup disediakan untuk calon pembeli yang ingin mencoba sebuah produk tertentu secara langsung.

Namun perlu diingat, tester makeup yang disediakan tentu bukanlah produk baru dibuka. Artinya, sudah digunakan calon pembeli sebelumnya, sehingga dinilai kurang higienis jika diaplikasikan ke muka secara langsung.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, produk makeup jadi tempat di mana bakteri bisa tumbuh. Meski, produk-produk makeup memang memiliki bahan pengawet tersendiri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba atau virus. 

Baca Juga: Boleh Enggak sih Foto KTP Pakai Soflens dan Makeup? | SINAU

Namun, jika produk tersebut bercampur dengan virus yang tidak steril, kosmetik tersebut telah terkontaminasi.

Berikut beberapa risiko penyakit yang bisa menular melalui sampel makeup.

1. Infeksi bakteri 

Infeksi bisa terjadi gara-gara sampel makeup yang kotor dan dipakai bersama-sama. Bakteri-bakteri itu misalnya, Staphylococcus aureus atau Streptococcus yang dapat ditularkan melalui pemakaian makeup bersama dan menyebabkan infeksi kulit.

Gejala infeksi bakteri antara lain muncul ruam atau bisul di area mata atau bahkan dapat menyebar ke bagian wajah. Selain infeksi bakteri, infeksi jamur juga dapat ditularkan melalui makeup yang terkontaminasi.

2. Infeksi virus

Pada umumnya, virus seperti pada virus herpes tipe 1 (HSV-1) memerlukan inang hidup untuk bereplikasi dan bertahan hidup. Benda mati, seperti produk makeup, tidak memberikan kondisi yang diperlukan bagi virus untuk bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama.

Namun, transmisi virus melalui tester makeup dapat terjadi saat virus bertahan sementara di permukaan produk jika orang yang terinfeksi telah menggunakannya. Misalnya, jika seseorang dengan infeksi herpes aktif mengaplikasikan lipstik langsung dari tester ke bibirnya dan virus tersebut ada dalam saliva atau di kulitnya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x