Kompas TV lifestyle kesehatan

Mengenal Istilah Social Battery, Tingkat Energi Seseorang untuk Bersosialisasi

Kompas.tv - 5 Januari 2024, 13:12 WIB
mengenal-istilah-social-battery-tingkat-energi-seseorang-untuk-bersosialisasi
Ilustrasi. Social battery atau dalam bahasa Indonesia adalah baterai sosial, mengacu pada jumlah energi yang dimiliki seseorang untuk melakukan interaksi sosial. (Sumber: Drazen Zigic on Freepik)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Edy A. Putra

Meskipun ekstrover bisa saja tidak merasa social battery mereka benar-benar habis, tetapi beberapa orang termasuk intover merasa terkuras selama interaksi sosial karena faktor-faktor berikut:

1. Bersosialisasi

Berinteraksi dengan individu membutuhkan lebih banyak energi daripada yang lain.

Misalnya, berinteraksi dengan rekan kerja atau berbicara dengan orang asing di lingkungan kerja yang penuh tekanan bisa lebih melelahkan dibandingkan menghabiskan waktu bersama teman dekat dan keluarga.

2. Jenis interaksi

Tergantung pada kualitas interaksi, apakah interaksi ini menarik atau membosankan.

Misalnya, berinteraksi dengan teman yang kurang pengertian bisa saja membuat seseorang mengalami stres dan kelelahan, dibandingkan dengan berinteraksi dengan anggota keluarga yang penuh kasih sayang.

3. Ukuran kelompok

Kelompok yang lebih besar memerlukan lebih banyak interaksi, dapat menimbulkan lebih banyak keributan, dan melibatkan dinamika sosial yang lebih kompleks.

Oleh karena itu, interaksi seperti ini bisa saja lebih melelahkan bagi sebagian orang dibandingkan percakapan satu lawan satu.

4. Durasi

Semakin lama seseorang bersosialisasi, semakin banyak energi yang dikuras dan semakin kecil kesempatannya untuk mengisi ulang energinya kembali.

5. Ketidakseimbangan kekuasaan

Rasisme, seksisme, anti-disabilitas, dan ketidakseimbangan kekuasaan bisa saja berdampak pada interaksi sosial.

Seseorang yang termasuk dalam kelompok yang secara historis terabaikan, mungkin merasa lebih terkuras ketika berinteraksi dengan orang-orang yang tidak memahami apa yang mereka alami.

6. Stres

Dalam beberapa kejadian, terdapat pemicu stres selain dari aktivitas bersosialisasi itu sendiri. Misalnya, seseorang mungkin merasa gugup saat berpidato atau melakukan presentasi di suatu acara.

Baca Juga: Pantas Dikenal Introvert, 4 Zodiak Ini Nyaman kalau Lagi Sendirian

Cara Mengisi Ulang Social Battery

Menurut studi tahun 2019, Amerika Serikat menempatkan nilai tinggi pada ekstraversi, di mana banyak tempat kerja dan sekolah mendorong setiap individu untuk bersosialisasi dan menjadi ekstrover.

Hasilnya, mengisi ulang social battery bagi ekstrover bisa lebih mudah tergantung pada tempat tinggal atau tempat kerja mereka.

Sebaliknya, introver perlu mengambil langkah ekstra untuk mengetahui dan memahami aktivitas mana yang dapat meningkatkan energi positif mereka.

Biasanya, introver cenderung menyendiri, beristirahat, atau melakukan aktivitas tenang lainnya, karena itulah yang efektif untuk mengisi ulang social battery mereka.

Perlu diingat, social battery bukanlah konsep yang dapat diandalkan untuk memprediksi perilaku atau emosi seseorang.

Meskipun demikian, hal ini bisa menjadi cara yang bermanfaat untuk membantu seseorang memahami tanggapan mereka terhadap interaksi sosial.


 




Sumber : Medical News Today




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x