Mossad juga telah melakukan sejumlah uji coba terhadap nada dering, untuk menemukan salah satu suara yang dianggap cukup darurat untuk membuat seseorang merogoh pager dari kantongnya.
Eks agen kedua, yang menggunakan nama Gabriel, mengatakan diperlukan dua pekan untuk meyakinkan Hizbullah agar mengganti pager mereka ke tipe yang lebih berat.
Israel bahkan menggunakan iklan palsu di Youtube yang mempromosikan alat tersebut sebagai antikotor, antiair, dan memberikan baterai yang tahan lama.
Ia mengatakan mereka menggunakan perusahaan cangkang, termasuk yang berbasis di Hungaria, untuk menipu perusahaan Taiwan, Gold Apollo, agar tak menyadari bermitra dengan Mossad.
Hizbullah bahkan tak menyadari bahwa mereka bekerja bersama Israel.
“Saat mereka membeli dari kami, mereka tak menyadari membeli dari Mossad,” kata Gabriel.
“Kami membuat seperti “Truman Show”, semua kami yang kontrol di balik layar. Mereka merasa semuanya normal. Semuanya 100 persen halal, termasuk pebisnis, pemasaran, teknisi, ruang pamer, semuanya,” lanjut sang mantan agen.
Dan pada September, Hizbullah pun sudah memiliki 5.000 pager di kantong mereka.
Israel memicu serangan pager pada 17 September, ketika pager di seluruh Lebanon berbunyi.
Baca Juga: Serangan Udara Israel di Gaza Hari Ini: Sedikitnya 20 Orang Tewas
Alat tersebut langsung meledak, bahkan ketika seseorang belum sempat memencet tombol untuk melihat pesan yang masuk.
Esoknya, Mossad mengaktifkan ledakan walkie-talkie, beberapa bahkan meledak di area pemakaman dari korban tewas serangan pager.
Gabriel sendiri mengatakan teror itu sebenarnya bertujuan mengirimkan pesan, dibandingkan membunuh anggota Hizbullah.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.