NEW YORK, KOMPAS.TV — Penembakan terhadap Brian Thompson, CEO UnitedHealthcare, masih menjadi sorotan tajam. Memasuki hari ketiga sejak insiden di kawasan Manhattan, New York, Jumat (6/12/2024), polisi terus memburu pelaku yang diyakini telah merencanakan serangan ini dengan matang.
Thompson, yang telah memimpin salah satu perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Amerika Serikat (AS) selama lebih dari tiga tahun, tewas dalam serangan bersenjata pada Rabu (4/12/2024) pagi waktu setempat.
Insiden terjadi saat ia berjalan dari hotel tempatnya menginap menuju konferensi tahunan perusahaan yang hanya berjarak beberapa blok.
Pelaku menembaknya dengan pistol berperedam suara sebelum melarikan diri menggunakan sepeda melalui Central Park.
Penyelidik menemukan beberapa barang bukti yang dapat membantu mengidentifikasi pelaku.
Pesan bertuliskan deny (menyangkal), defend (membela), dan depose (menggulingkan) ditemukan pada amunisi yang digunakan, sebuah frasa yang kerap digunakan untuk mengkritik praktik industri asuransi.
Barang bukti lain seperti botol air, bungkus protein bar, dan ponsel juga sedang dianalisis untuk mencari jejak DNA.
Baca Juga: Fakta-Fakta CEO UnitedHealthcare Tewas Ditembak di New York: Kronologi hingga Motif yang Misterius
Polisi juga menduga pelaku tiba di New York menggunakan bus Greyhound dari Atlanta pada November lalu.
Rekaman CCTV jug menunjukkan pelaku sempat berada di sebuah hostel di Manhattan.
Foto yang dirilis menunjukkan pria tak bermasker tersenyum di lobi hostel, berbeda dengan penampilannya saat penyerangan yang mengenakan masker dan jaket tebal.
"Kami sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang. Namun, karena penyelidikan masih berlangsung, kami tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut," ujar juru bicara hostel, Danielle Brumfitt, dikutip dari The Associated Press.
Hingga kini, polisi dan agen federal terus mengejar pelaku, yang diyakini memiliki pengalaman menggunakan senjata api.
Rekaman menunjukkan pelaku menembak Thompson dari belakang dengan tembakan beruntun sebelum senjatanya sempat macet.
Sementara itu, konferensi tahunan UnitedHealth Group Inc., perusahaan induk UnitedHealthcare, dihentikan pasca-penembakan.
Baca Juga: Polda Jateng Gelar Pra-Rekonstruksi Kasus Penembakan Siswa SMK
Brian Thompson dikenal sebagai pemimpin yang membawa UnitedHealthcare menjadi penyedia Medicare Advantage terbesar di AS dengan pendapatan lebih dari USD 281 miliar tahun lalu.
Sang istri, Paulette Thompson, mengungkapkan bahwa suaminya pernah menerima ancaman terkait isu klaim asuransi. Namun, ia tidak menjelaskan detail ancaman tersebut.
Industri asuransi kesehatan seperti UnitedHealthcare kerap menjadi sorotan akibat praktik penundaan atau penolakan klaim.
Frasa "delay, deny, defend" yang terinspirasi dari taktik industri ini kembali mencuat setelah pesan serupa ditemukan pada amunisi pelaku.
Pada Oktober lalu, sebuah laporan Senat menyebutkan bahwa tingkat penolakan klaim Medicare Advantage oleh perusahaan seperti UnitedHealthcare, Humana, dan CVS meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Penembakan ini menambah daftar panjang insiden kekerasan bersenjata di AS yang kerap menjadi perhatian publik.
Polisi meminta masyarakat yang memiliki informasi terkait pelaku untuk segera melapor demi mempercepat proses investigasi.
Baca Juga: Rakyat Korea Selatan Gelar Demonstrasi Besar Besok, Tuntut Yoon Suk Yeol Mundur dari Presiden
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.