NEW YORK, KOMPAS.TV - Polisi di New York, Amerika Serikat, tengah menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan Brian Thompson (50), CEO UnitedHealthcare, pada Rabu pagi (4/12/2024) waktu setempat.
Thompson ditembak saat berjalan menuju hotel Hilton di Midtown Manhattan, tempat ia dijadwalkan berbicara dalam sebuah konferensi investor.
Pelaku diduga telah merencanakan aksi ini. Polisi kini mengandalkan rekaman kamera pengawas, teknologi pengenalan wajah, dan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian untuk mengidentifikasi pelaku.
Baca Juga: Suriah Kembali Panas! Tentara Pemerintah Mundur dari Hama, Oposisi Rebut Kendali Kota
Berikut fakta-fakta penembakan CEO UnitedHealthcare Brian Thompson:
Dilansir BBC, penembakan terjadi sekitar pukul 06.45 waktu setempat di area yang ramai, dekat Times Square dan Central Park.
Berdasarkan keterangan polisi, pelaku terlihat menunggu korban selama lima menit di depan hotel Hilton.
Korban tiba dengan berjalan kaki dan langsung ditembak dari belakang. Thompson terkena tembakan di punggung dan kaki. Ia sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Kepala Detektif NYPD Joseph Kenny mengungkapkan, senjata pelaku sempat macet, tetapi berhasil diperbaiki dengan cepat sebelum pelaku kembali menembak.
Baca Juga: Sidang Majelis Umum PBB di New York Soroti Serangan Israel terhadap Lebanon!
Pelaku terekam menggunakan pistol dengan peredam suara dan kabur dengan berjalan kaki.
Awalnya, polisi menduga pelaku melarikan diri menggunakan sepeda listrik Citi Bike, tetapi investigasi lebih lanjut menunjukkan informasi ini tidak akurat.
Polisi menemukan beberapa petunjuk di lokasi kejadian. Rekaman kamera pengawas di sebuah gerai Starbucks menunjukkan pelaku sempat berada di lokasi tersebut beberapa menit sebelum penembakan.
Meskipun menggunakan masker, sebagian wajah pelaku terlihat dalam rekaman. Teknologi pengenalan wajah kini digunakan untuk mencocokkan identitas pelaku.
Selain itu, polisi menemukan tiga selongsong peluru dan tiga peluru yang belum digunakan di lokasi kejadian.
Selongsong tersebut memiliki tulisan "deny," "defend," dan "depose." Analisis DNA terhadap barang bukti ini sedang dilakukan.
Sebuah ponsel yang diduga milik pelaku juga ditemukan di jalur pelariannya.
Polisi juga memeriksa kamar hotel korban di Marriott, yang berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian.
Baca Juga: Rusia Tutup Konsulat Polandia di St. Petersburg sebagai Respons Sikap Bermusuhan
Hingga kini, polisi belum menemukan motif yang jelas di balik penembakan ini. Pelaku melarikan diri tanpa mengambil barang-barang milik korban, yang menguatkan dugaan bahwa serangan ini sudah direncanakan.
Dalam wawancara dengan MSNBC, istri Thompson mengungkapkan bahwa suaminya sempat menerima ancaman sebelumnya.
"Dia pernah bilang ada orang yang mengancamnya, tetapi saya tidak tahu detailnya," ujarnya.
Sementara polisi di Maple Grove, Minnesota, tempat tinggal korban, mengonfirmasi bahwa pada 2018 sempat terjadi insiden mencurigakan di rumah korban. Namun, tidak ditemukan aktivitas kriminal dalam insiden tersebut.
Brian Thompson bergabung dengan UnitedHealthcare pada 2004 setelah berkarier di PricewaterhouseCoopers.
Ia menjadi CEO perusahaan asuransi swasta terbesar di Amerika Serikat itu pada 2021 dan berhasil membawa perusahaan melewati masa-masa yang sangat menguntungkan.
Baca Juga: Setelah Penembakan Siswa SMK, Polda Jateng Berencana Evaluasi Kepemilikan Senjata Api Jajarannya
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.