KURSK, KOMPAS.TV - Serangan tentara Ukraina ke kota Kursk di perbatasan Rusia semakin gencar.
Pihak Militer Ukraina mengungkapkan telah menghancurkan jembatan strategis Rusia keduanya dalam waktu sepekan.
Mereka merilis rekaman udara, serangan ke bendera, yang dilaporkan berada di atas Sungai Seym di Zvannoe, Minggu (18/8/2024).
Baca Juga: Tragis, Anak Kembar Lima Jadi Korban Tewas Serangan Israel di Gaza
Dikutip dari BBC Internasional, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, tujuan dari serangan militer ke Kursk termasuk penciptaan zona netral untuk menghentikan serangan Rusia.
Serangan Ukraina ke wilyah Rusia sudah dilakukan dua pekan terakhir sejak Moskow melakukan invasi ke negara tetangganya itu pada 2022.
“Kurang satu jembatan lagi,” kata Komandan Pasukan Udara Ukraina Letnan Jenderal Mykola Oleschuk.
“Pasukan Angkatan Udara (AU) Ukraina akan melanjutkan menghilangkan kemampuan logis musuh dengan serangan udara yang presisi, yang secara signifikan mempengaruhi jalannya permusuhan,” tambahnya.
Video itu memperlihatkan asap tebal yang terus meningkat di jembatan, dan salah satu bagiannya telah dihancutrkan.
Tetapi masih belum diketahui kapan tepatnya serangan dilakukan.
Pada awal pekan lalu, Ukraina telah menghancurkan jembatan lainnya di Sungai Seym, di dekat Kota Glushkovo.
Jembatan tersebut digunakan Pemerintah Rusia untuk memberikan pasokan kepada tentaranya.
Sebelumnya, analis militer telah mengidentifikasi tiga jembatan di area tersebut yang digunakan Rusia untuk menyuplai pasukannya.
Dia mengatakan, dua di antaranya telah dihancurkan atau rusak parah.
Hampir dua pekan setelah tentara Ukraina masuk ke perbatasan Rusia, semakin jelas bahwa mereka ingin bertahan.
Baca Juga: Situasi Makin Genting, Belarus Kirim Sepertiga Tentara ke Perbatasan Ukraina dengan 120.000 Tentara
Zelenskyy mengatakan, tentaranya tengah memperkuat posisi di Kursk dan akan menduduki wilayah Rusia lainnya.
“Operasi kami di wilayah Kursk masih menimbulkan kerugian pada tentara Rusia dan negara Rusia, industri pertahanan dan perekonomian mereka,” ucapnya.
Ia juga menyatakan, hal ini lebih dari sekadar pertahanan bagi Ukraina.
Tujuannya adalah menghancurkan sebanyak mungkin potensi perang Rusia dan melakukan tindakan serangan balasan secara maksimal.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.