SEOUL, KOMPAS.TV - Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melaporkan, sekitar 300 balon sampah Korea Utara terdeteksi melayang di udara pada Rabu (24/7/2024) pukul 16.00 waktu setempat. Jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah.
Dari jumlah tersebut, Yonhap melaporkan, sekitar 250 balon telah jatuh, sebagian besar di wilayah Seoul dan Provinsi Gyeonggi yang berada di utara.
Akibat balon-balon tersebut, proses pendaratan dan lepas landas pesawat sempat ditangguhkan di Bandara Internasional Gimpo, Seoul.
Pesawat dilarang mendarat atau lepas landas dari bandara tersebut selama sekitar satu jam hingga pukul 18.11 waktu setempat karena keberadaan "tiga balon tak dikenal" yang diduga berasal dari Korea Utara.
Operator bandara mengatakan insiden tersebut hanya menyebabkan sedikit penundaan pada jadwal penerbangan.
Sebelumnya, pada Rabu, setidaknya satu balon sampah Korea Utara jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Layanan keamanan presiden Korea Selatan mengonfirmasi sampah yang mendarat di kompleks kepresidenan di pusat Seoul tidak mengandung bahan berbahaya dan tidak ada yang terluka.
Meski Korea Utara diduga tidak memiliki teknologi canggih untuk menjatuhkan balon pada target tertentu, beberapa ahli menyarankan Korea Selatan untuk menembak jatuh balon yang masuk demi melindungi fasilitas utama dari potensi zat berbahaya.
Peluncuran balon terbaru Korea Utara terjadi beberapa hari setelah Korea Selatan meningkatkan siaran lagu-lagu K-pop dan pesan propaganda melintasi perbatasan kedua negara.
Baca Juga: Hubungan Militer Rusia-Korea Utara Makin Kuat, Sinyal Bahaya bagi AS dan Sekutunya
Sumber : Associated Press/Yonhap
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.