KERALA, KOMPAS.TV - Virus nipah kembali muncul di India setelah remaja pria 14 tahun tewas karena virus mematikan tersebut.
Kementerian Kesehatan Negara Bagian Kerala pada Minggu (21/7/2024) mengungkapkan, pihaknya langsung bereaksi mencari langkah preventif setelah dilaporkan kematiannya remaja tersebut.
Kementerian Kesehatan Kerala juga mengungkapkan virus nipah teridentifikasi ada pada 60 orang dengan kategori risiko tinggi.
Baca Juga: Netanyahu Diyakini Diuntungkan dengan Mundurnya Biden dari Pilpres AS, Ini Sebabnya
Sebagian wilayah Kerala termasuk wilayah yang paling berisiko secara global terhadap wabah virus ini.
Nipah yang berasal dari kelelawar pemain buah dan hewan seperti babi, dapat menyebabkan demam mematikan dan pembengkakan otak pada manusia.
WHO mengklasifikasikan sebagai pathogen prioritas karena potensinya memicu epidemi.
Belum ada vaksin untuk mencegah infeksi, dan tak ada pengobatan untuk penyembuhannya.
“Remaja yang terinfeksi tewas, Minggu, setelah mengalami serangan jantung,” ujar Menteri Kesehatan Kerala, Veena George dilansir dari CNN Internasional.
Sebelumnya, pada Sabtu (20/7/2024), George mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan perintah menyiapkan 25 komite untuk mengidentifikasi dan mengisolasi orang yang terinfeksi sebagai control penyebaran virus Nipah.
Direktur Prawatan Kritis di Rumah Sakit MIMS Aster, Kalkuta, Dr. Anoop Kumar mengatakan, satu kasus positing virus Nipah telah didiagnosis di sekolah remaja itu, dan orang yang pernah melakukan kontak dengannya diperhatikan.
“Ada peluang minimal dari wabah virus Nipah pada tingkatan ini,” ujarnya.
Dr Kumar menambahkan, situasinya akan terus diperhatikan pada tujuh hingga 10 hari ke depan.
Dilaporkan ada 214 orang yang berada dalam daftar kontak dengan remaja tersebut.
Di antara mereka, 60 orang berada dalam kategori berisiko tinggi, dan bangsal isolasi telah disiapkan institusi kesehatan untuk merawat pasien.
Anggota keluarga dari pasien yang terinfeksi ditempatkan di rumah sakit lokal untuk observasi.
Orang lainnya dengan risiko terinfeksi diminta untuk mengisolasi diri di rumah.
Baca Juga: Fakta-Fakta Kerusuhan Bangladesh yang Tewaskan 100 Orang, Berawal dari Protes Kuota CPNS
Pemerintah negara bagian mengatakan, saat ini tengah mencari jejak orang yang terinfeksi lainnya untuk menahan penyebaran virus.
Virus Nipah kerap dikaitkan dengan kematian puluhan orang di Kerala setelah pertama kali muncul di sana pada 2018.
Virus Nipah pertama kali teridentifikasi di Malaysia, 25 tahun lalu, dan telah memicu wabah di Bangladesh, India, dan Singapura.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.