NEW YORK, KOMPAS TV - Michael Harrigan, mantan agen khusus FBI, mengatakan foto yang diambil oleh Doug Mills, seorang fotografer New York Times, tampaknya menunjukkan peluru yang melesat melewati mantan Presiden Donald J. Trump.
Dalam mendokumentasikan kampanye di Pennsylvania Sabtu sore (13/7/2024) waktu setempat, yang berubah menjadi upaya pembunuhan terhadap mantan presiden, Doug Mills, seorang fotografer veteran dari New York Times, tampaknya berhasil menangkap gambar peluru yang melesat di dekat kepala Donald J. Trump, seperti yang dilaporkan New York Times, Minggu (14/7).
"Itu bisa menunjukkan pergeseran udara akibat proyektil," kata Harrigan yang telah bertugas di FBI selama 22 tahun itu dalam wawancara pada Sabtu malam.
"Sudutnya tampak sedikit rendah untuk bisa melewati telinganya, tetapi tidak mustahil jika penembak menembakkan beberapa peluru." tambah Harrigan.
Harrigan menjelaskan, matematika balistik sederhana menunjukkan, menangkap peluru seperti yang kemungkinan dilakukan oleh Mills dalam foto adalah mungkin.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Upaya Pembunuhan Trump, Pelaku Hampir Disergap Polisi saat Bidik Mantan Presiden
Mills menggunakan kamera digital Sony yang mampu menangkap gambar hingga 30 frame per detik. Dia mengambil foto-foto tersebut dengan kecepatan rana 1/8.000 detik, sangat cepat menurut standar industri.
Faktor lainnya adalah kecepatan peluru dari senjata api. Hari Sabtu, otoritas penegak hukum menemukan senapan semiotomatis jenis AR-15 di lokasi dari seorang pria kulit putih yang diyakini sebagai penembak.
"Jika penembak menggunakan senapan jenis AR-15, peluru kaliber .223 atau 5.56 milimeter yang mereka gunakan bergerak sekitar 3.200 kaki per detik ketika keluar dari moncong senjata," kata Harrigan.
"Dan dengan kecepatan rana 1/8.000 detik, ini memungkinkan peluru bergerak sekitar empat persepuluh kaki saat rana terbuka."
Baca Juga: Secret Service Gelar Penyelidikan Usai Kecaman Pedas karena Gagal Cegah Upaya Pembunuhan Trump
"Kebanyakan kamera yang digunakan untuk menangkap gambar peluru dalam penerbangan menggunakan kamera khusus berkecepatan sangat tinggi yang tidak biasanya digunakan untuk fotografi reguler, jadi menangkap peluru dalam lintasan samping seperti yang terlihat dalam foto itu adalah kesempatan satu banding sejuta dan hampir tidak mungkin ditangkap bahkan jika seseorang tahu peluru akan datang," katanya.
Dalam tugas terakhirnya, Harrigan memimpin unit pelatihan senjata api biro tersebut dan saat ini bekerja sebagai konsultan di industri senjata api.
"Dengan keadaan seperti ini, jika itu bukan menunjukkan jalur peluru di udara, saya tidak tahu apa lagi yang bisa menjelaskan itu," katanya.
Sumber : New York Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.