Kedua Korea telah bersepakat untuk menghentikan kegiatan kampanye psikologis seperti ini dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, ketegangan yang meningkat kerap membuat kedua belah pihak melanjutkan aktivitas tersebut.
Korea Utara sangat sensitif terhadap siaran propaganda dan kampanye selebaran oleh aktivis sipil Korea Selatan karena membatasi akses resmi warganya terhadap berita luar negeri.
Aktivis sipil Korea Selatan, terutama pembelot Korea Utara, sering mengirimkan selebaran yang mengkritik pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara serta USB yang berisi drama TV Korea Selatan ke negara tersebut.
Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dengan tegas mengecam aksi tersebut dan menyebut para aktivis sebagai “sampah manusia” dan “pembelot menjijikkan”.
Kekhawatiran Korea Selatan semakin meningkat setelah Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani kesepakatan bantuan militer, serta berjanji untuk meningkatkan kerja sama lainnya pada pertemuan yang berlangsung bulan ini.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya yakin Korea Utara telah menyediakan senjata konvensional untuk Rusia dalam perang di Ukraina sebagai imbalan atas bantuan militer dan ekonomi.
Dalam pidatonya, Yoon menggambarkan kesepakatan Kim-Putin sebagai “anakronistis”. Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang mengeluarkan pernyataan bersama pada Senin yang mengutuk keras kerja sama militer yang semakin meluas antara Rusia dan Korea Utara.
Sementara kapal induk Amerika Serikat, USS Theodore Roosevelt, beserta kelompok pasukannya telah berlabuh di Korea Selatan. Kedatangan kapal tersebut disebut untuk menghadapi ancaman nuklir Korea Utara dan kerja sama militernya dengan Rusia.
Latihan trilateral baru yang dinamakan “Freedom Edge” dijadwalkan akan segera dimulai untuk meningkatkan respons gabungan di berbagai area operasi termasuk udara, laut, dan dunia maya.
Korea Utara sebelumnya telah menanggapi latihan besar yang dipimpin Amerika Serikat, dengan melakukan uji coba misil.
Pada Senin, Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara Kim Kang Il menyebut penempatan USS Theodore Roosevelt di Korea Selatan sebagai “pilihan dan tindakan yang gegabah dari AS”.
Baca Juga: Ngeri, Balon Tinja Korea Utara yang Diterbangkan ke Korea Selatan Ternyata Juga Berisi Parasit
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.