Kompas TV internasional kompas dunia

Sisa-Sisa Perang di Gaza, Bukti Keterlibatan AS dalam Pembunuhan Warga Sipil Gaza

Kompas.tv - 20 Mei 2024, 11:05 WIB
sisa-sisa-perang-di-gaza-bukti-keterlibatan-as-dalam-pembunuhan-warga-sipil-gaza
Warga Palestina berjalan di antara bangunan-bangunan yang hancur akibat bombardir Israel di Khan Younis, di bagian tengah Jalur Gaza, pada 8 April 2024. Di setiap sudut Kota Khan Younis yang hancur akibat operasi militer Israel, tersebar sisa peluru dan rudal kosong atau yang tidak meledak buatan Amerika Serikat. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

“Penolakan tegas pemerintah AS bahwa Israel menggunakan senjata AS dalam pelanggaran Hukum Internasional sangat membingungkan,” tulis Albanese Kamis di X.

Dia dengan sarkastis bertanya “kecuali mereka berpikir bahwa menghancurkan kota-kota hingga rata dengan tanah dan membunuh warga sipil secara sembarangan sesuai dengan Hukum Internasional.”

Unggahan ini merupakan tanggapan atas video yang diunggah oleh aktivis Palestina Ahmed al-Madhoun, yang menunjukkan beberapa senjata buatan AS yang ditinggalkan oleh tentara Israel setelah meninggalkan Khan Younis.

Al-Madhoun menulis dalam video: “Inilah yang ditinggalkan tentara Israel setelah benar-benar menghancurkan Kota Khan Younis, selongsong amunisi AS!”

Baca Juga: Israel Mengaku Berhasil Bunuh Komandan Jihad Islam di Rafah, Juga Hancurkan Gudang Senjata

Kehancuran yang disebabkan serangan darat dan udara Israel di sekitar Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza, Jalur Gaza, seperti tampak pada Senin, 1 April 2024. Di setiap sudut kota Khan Younis yang hancur akibat operasi militer Israel tersebar sisa peluru dan rudal kosong atau yang tidak meledak, buatan Amerika Serikat. (Sumber: AP Photo/Mohammed Hajjar)

Bahaya Berkelanjutan

Selain bukti keterlibatan AS dalam pembunuhan warga sipil di Gaza, sisa-sisa perang terus menjadi ancaman signifikan bagi kehidupan warga sipil.

Layanan Pembersihan Ranjau PBB mengatakan pada 2 Mei bahwa sekitar 7.500 ton bahan peledak yang tidak meledak tersebar di seluruh Gaza akibat perang Israel yang sedang berlangsung, dan penghapusan sisa-sisa ini bisa memakan waktu hampir 14 tahun.

Sementara itu, untuk mengurangi risiko yang dihadapi warga sipil dan tim bantuan, badan PBB mengeluarkan seruan mendesak untuk bantuan dari komunitas internasional untuk menghapus sisa-sisa perang, menurut situs web Berita PBB.

Layanan Pembersihan Ranjau PBB melakukan kampanye kesadaran tentang risiko bahan peledak melalui media sosial dan mengirim pesan teks, serta membagikan pamflet kepada 1,2 juta penduduk di Gaza.

Situs web PBB mencatat bahwa "secara total, diperkirakan ada 37 juta ton puing di wilayah tersebut yang kemungkinan mengandung sekitar 800.000 ton asbes dan kontaminan lainnya."

Istilah "asbes" merujuk pada sekelompok mineral berserat alami yang digunakan untuk isolasi bangunan, komponen atap, pipa air, selimut api, pengisi plastik, dan kemasan medis, di antaranya.

Baca Juga: Hamas Bereaksi Usai Disalahkan Mahmoud Abbas atas Serangan Israel ke Gaza, Ini Jawabannya

Jenazah warga Palestina terlihat di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Selasa, 24/10/2023. Di setiap sudut kota Khan Younis yang hancur akibat operasi militer Israel tersebar sisa peluru dan rudal kosong atau yang tidak meledak, buatan Amerika Serikat. (Sumber: AP Photo)

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, semua bentuk asbes adalah karsinogen manusia dan dapat menyebabkan kanker paru-paru, tenggorokan, ovarium, dan lainnya.

Setelah penarikan pasukan Israel dari Khan Younis bulan lalu, tim penilai PBB melaporkan bahwa jalan-jalan dan area publik sangat terkontaminasi dengan bahan peledak yang tidak meledak, termasuk bom seberat 1.000 pon di persimpangan utama dan di dalam lingkungan sekolah.

Israel melanjutkan serangan brutalnya di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Hampir 35.400 warga Palestina telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 79.300 lainnya terluka sejak Oktober setelah serangan oleh kelompok perlawanan Palestina.

Lebih dari tujuh bulan dalam perang Israel, sebagian besar Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan "genosida" di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.


 

 




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x