Mengingat eskalasi di Jalur Gaza, Guterres mendesak Hamas dan pemerintah Israel segera mencapai kesepakatan mewujudkan gencatan senjata segera.
"Saya menekankan lagi seruan mendesak saya kepada pemimpin Hamas dan pemerintah Israel untuk mencapai kesepakatan dan menghentikan penderitaan ini," kata Guterres.
Hamas sendiri dilaporkan telah menyepakati proposal gencatan senjata yang dimediasi Qatar dan Mesir. Namun, Israel belum membuat keputusan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan keberatan dengan isi proposal gencatan senjata.
Kendati demikian, Netanyahu mengatakan pihaknya tetap akan mengirim delegasi untuk berunding di Kairo.
Ia mengungkapkan, kabinet perang Israel sepakat secara bulat untuk "melanjutkan operasi di Rafah untuk menekan Hamas secara militer", dan pada Senin (6/5/2024) malam, serangan udara Israel yang intens terjadi di selatan Gaza.
Baca Juga: Laporan PBB: 282 Juta Orang Alami Kelaparan Akut Tahun 2023, Kelaparan Terburuk Terjadi di Gaza
Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan sayap kanan jauh, Itamar Ben-Gvir, langsung menggunakan media sosial untuk menolak kesepakatan dan menyerukan invasi terhadap Rafah.
Dilansir Al Jazeera, per 6 Mei 2024 pukul 20.00 WIB, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 34.735 orang termasuk 14.500 lebih anak-anak.
Sementara lebih dari 78.108 orang terluka dan 8.000 lebih lainnya masih hilang.
Sumber : Kompas TV, Associated Press, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.