JAKARTA, KOMPAS.TV - Demam berdarah merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.
Gejala umum demam berdarah adalah demam mendadak yang tinggi selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat.
Gejala lainnya berupa nyeri kepala, lemas, menggigil, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, timbul bintik-bintik merah pada kulit, muntah darah, dan buang air besar berwarna hitam.
Baca Juga: Sejumlah Wilayah Alami Kekeringan, Waspada Kasus Demam Berdarah Meningkat, Ini Penjelasannya
Di Indonesia, menurut data Kemenkes, pada minggu ke-43 tahun 2024, telah dilaporkan 210.644 kasus dengan 1.239 kematian akibat DBD yang terjadi di 259 kabupaten/kota di 32 provinsi.
Suspek dengue yang dilaporkan melalui SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) secara kumulatif hingga minggu ke-43 mencapai 624.194 suspek.
Selain itu, pada tahun 2024, wilayah yang terjangkit DBD mengalami perluasan, yaitu mencapai 482 kabupaten/kota.
Adapun dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pemendekan siklus tahunan penyakit ini, dari 10 tahun menjadi 3 tahun atau bahkan kurang.
Maka dari itu, sudah semestinya kita waspada terhadap ancaman penyakit demam berdarah, salah satunya adalah dengan melakukan langkah pencegahan sebelum penyakit itu menghampiri.
Sumber : Kompas TV, Kemenkes
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.