Kompas TV internasional kompas dunia

Washington: 3 Tentara AS Tewas dan 34 Lainnya Terluka dalam Serangan Drone di Yordania

Kompas.tv - 29 Januari 2024, 07:46 WIB
washington-3-tentara-as-tewas-dan-34-lainnya-terluka-dalam-serangan-drone-di-yordania
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan tiga tentara AS tewas dan 34 lainnya terluka dalam serangan drone di bagian timur laut Yordania, di dekat perbatasan dengan Suriah, Minggu (28/1/2024). Namun hal itu dibantah Yordania yang mengatakan serangan terjadi di Suriah. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

Foto-foto militer AS yang dirilis tahun 2018 mengidentifikasi tentara yang bertugas di pangkalan tersebut sebagai pendukung pasukan operasi khusus di wilayah tersebut, kemungkinan di seberang perbatasan Suriah.

Baca Juga: Empat Penasehat Garda Revolusi Islam Iran Tewas dalam Serangan Israel di Ibu Kota Suriah

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan tiga tentara AS tewas dan 34 lainnya terluka dalam serangan drone di bagian timur laut Yordania, di dekat perbatasan dengan Suriah, Minggu (28/1/2024). Namun hal itu dibantah Yordania yang mengatakan serangan terjadi di Suriah. (Sumber: AP Graphics)

Pangkalan militer AS di al-Tanf, Suriah, hanya sekitar 20 kilometer sebelah utara dari Tower 22. Instalasi tersebut merupakan hub logistik yang sangat penting bagi pasukan AS di Suriah, termasuk mereka yang berada di al-Tanf, yang berdekatan dengan pertemuan perbatasan antara Irak, Suriah, dan Yordania.

Sejak dimulainya serangan Israel ke Jalur Gaza, tentara di pangkalan militer AS di Irak dan Suriah menjadi target serangan drone dan rudal.

Serangan terhadap Yordania menandai kali pertama pasukan AS menjadi sasaran di negara tersebut selama serangan Israel ke Gaza, dan yang pertama menimbulkan korban jiwa. Serangan-serangan sebelumnya menyebabkan tentara terluka parah, termasuk cedera otak traumatik.

Dalam beberapa bulan terakhir, AS melakukan serangan di Irak, Suriah, dan Yaman sebagai tanggapan terhadap serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut, serta untuk mencegah kelompok Houthi yang didukung Iran untuk terus mengancam pengiriman komersial di Laut Merah.

Houthi menyatakan akan menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel yang melintas di perairan Yaman untuk menekan Israel menghentikan serangannya di Jalur Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Palestina tersebut.

Biden, yang berada di South Carolina, AS, Minggu, mendapat informasi mengenai serangan tersebut dari Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, dan penasihat keamanan nasional utama Jon Finer, kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Biden menyebut serangan itu sebagai "serangan yang hina dan sepenuhnya tidak adil" dan mengatakan para tentara AS tersebut "mengorbankan keselamatan mereka sendiri untuk keselamatan rekan-rekan Amerika mereka, serta sekutu dan mitra kita dalam perjuangan melawan terorisme. Ini adalah perjuangan yang tidak akan kita hentikan."

Suriah masih terjerat dalam perang saudara dan telah lama menjadi pangkalan untuk meluncurkan serangan bagi pasukan yang didukung Iran di sana, termasuk kelompok militan Lebanon, Hezbollah. Irak juga memiliki beberapa milisi Syiah yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah.

Yordania, sekutu Barat dan kekuatan penting di Yerusalem karena berperan dalam pengawasan terhadap situs-situs suci di kota tersebut, dicurigai meluncurkan serangan udara di Suriah untuk mengganggu penyelundup narkoba, termasuk satu serangan yang menewaskan sembilan orang pada awal bulan ini.

Sebuah kelompok yang memayungi faksi yang didukung Iran yang dikenal sebagai Perlawanan Islam di Irak, sebelumnya mengeklaim bertanggung jawab atas serangan drone yang mengejutkan di tiga wilayah di Suriah, serta di wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel.

Kelompok tersebut telah mengaku bertanggung jawab atas puluhan serangan terhadap pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak dan Suriah sejak serangan Israel ke Gaza dimulai pada 7 Oktober lalu.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x