GAZA, KOMPAS.TV - Pejabat kesehatan Gaza menuntut penyelidikan internasional usai pasukan Israel menggunakan buldoser melindas pengungsi di halaman rumah sakit dan melepaskan anjing pemburu saat menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan.
Pasukan Israel menyerbu rumah sakit Kamal Adwan pekan lalu setelah mengepung dan menggempurnya selama beberapa hari seperti yang dilaporkan oleh Anadolu, Senin, (18/12/2023).
Dalam konferensi pers pada Minggu, (17/12/2023), Munir al-Bursh, direktur rumah sakit di Jalur Gaza, dan Kepala Departemen Pediatrik rumah sakit Hussam Abu Safiya mengatakan pasukan Israel menghancurkan beberapa bagian fasilitas medis, menolak akses bantuan, dan menyerang pekerja kesehatan, warga yang terluka, dan warga sipil yang mencari perlindungan.
"Pintu rumah sakit dan sekitarnya dibom, tembakan menghajar bangunan di dalam kompleks rumah sakit, lantai dua yang menjadi tempat ruang bersalin dibom, direktur rumah sakit Ahmed al-Kahlout ditahan dan dibawa ke lokasi yang dirahasiakan."
"Tentara Israel mengumpulkan warga sipil dan pekerja kesehatan dalam lubang besar, setengah telanjang, dan melepaskan anjing pemburu pada mereka. Mesin konstruksi Israel merusak unit oksigen, tangki air, arsip pusat, dan apotek rumah sakit," katanya.
"Pasukan Israel menggunakan buldoser untuk menggali lubang besar di halaman rumah sakit dan melemparkan sekitar 12 jenazah dari mereka yang mereka bunuh ke dalam lubang. Kami tidak tahu apakah ada yang terluka di antara mereka yang dilemparkan ke dalam lubang. Kami menuntut penyelidikan internasional yang relevan atas kejahatan keji ini," ujarnya.
Abu Safiya mengatakan pasukan Israel melepaskan anjing pemburu pada seorang lansia berusia 75 tahun yang terluka, yang meninggal keesokan harinya.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) WHO mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan keterkejutannya atas kerusakan luas dan kekejaman yang membuat rumah sakit tidak berfungsi, menyerukan gencatan senjata segera.
Tedros mengungkapkan kekagetannya hari Minggu atas peristiwa terbaru di Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Gaza, yang rusak parah oleh tentara Israel selama serbuan pada 12 Desember.
Baca Juga: Hamas: Tidak akan Ada Pertukaran Tawanan Sebelum Israel Tarik Pasukan dan Gencatan Senjata Permanen
Rumah sakit itu tidak dapat digunakan lagi dan setidaknya delapan kematian dilaporkan akibat serangan Israel, "WHO terkejut dengan penghancuran efektif Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Gaza selama beberapa hari terakhir, membuatnya tidak berfungsi dan menyebabkan kematian setidaknya 8 pasien," kata Tedrow.
"Banyak pekerja kesehatan dilaporkan ditahan, dan WHO beserta mitranya dengan cepat mencari informasi tentang status mereka."
Dia menyatakan kekhawatirannya, bahwa karena ambulans tidak dapat mencapai fasilitas tersebut, banyak pasien terpaksa mengungsikan diri sendiri, menempatkan kesehatan dan keselamatan mereka dalam risiko signifikan.
"Dari pasien yang meninggal, beberapa meninggal karena kurangnya perawatan kesehatan yang memadai, termasuk seorang anak berusia 9 tahun," katanya.
Menyatakan keprihatinan mendalam untuk kesejahteraan orang yang dilaporkan mencari perlindungan di gedung rumah sakit, Tedros mengatakan, "Sistem kesehatan Gaza sudah terpuruk, dan kehilangan rumah sakit lain yang bahkan minim fungsional merupakan pukulan berat. Serangan terhadap rumah sakit, personel kesehatan, dan pasien harus berakhir. Gencatan senjata SEKARANG," ujarnya.
Pada 12 Desember, militer Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, mengumumkan penahanan 90 individu sebelum mundur.
Setelah penarikan Israel, jurnalis Palestina Anas al-Sharif, yang memasuki rumah sakit, mengatakan pada X bahwa puluhan orang terlantar, sakit, dan terluka dikubur hidup-hidup.
Dia mengatakan mereka mendengar teriakan ketika tentara Israel menjalankan buldoser di atas tenda di halaman rumah sakit, dan mereka curiga, bersama dengan jenazah, beberapa orang tertindas sampai mati.
Lebih dari 18.700 warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober. Jumlah kematian Israel dalam serangan ofensif Hamas melintasi perbatasan mencapai 1.200.
Sumber : Anadolu / WHO
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.