Dalam hitungan detik, mereka terpisah sejauh 150 meter.
Ibrahim sendiri kemudian berhasil meraih kabel listrik terapung yang masih terikat di tiang dan kembali ke tempat Husam terjebak.
Mereka kemudian menggunakan kabel untuk menarik diri mereka menuju gedung terdekat dan masuk melalui jendela lantai tiga.
Dari sana, mereka berhasil mencapai atap lantai lima tempat mereka bisa menunggu banjir surut.
“Daerah tempat kami berada di bagian kota yang lebih tinggi,” ujar Husam.
Baca Juga: Korban Tewas Banjir Libya Lebih dari 5.000 Orang, Ada Ketakutan Bakal Munculnya Epidemi
“Di bagian bawah, saya rasa tak ada orang di lantai lima atau enam yang selamat. Saya kira mereka semua mati. Semoga Tuhan mengampuni jiwa mereka,” sambungnya.
Banjir tersebut dipicu oleh jebolnya dua bendungan yang berada di luar Derna. Air bendungan lalu menyapu pusat kota.
“Derna terbelah menjadi dua bagian oleh air dan segala sesuatu di antaranya hilang,” tutur Rahma Ben Khayal, seorang siswa berusia 18 tahun yang berhasil menyelamatkan diri di atap gedung.
“Orang-orang yang berada di antara mereka semuanya tewas,” ucapnya.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.