MANZANILLO, KOMPAS.TV - Terdampar di lautan selama berbulan-bulan di atas kapal katamaran yang rusak, tanpa bisa memasak dan tanpa sumber air segar kecuali hujan, seorang warga Australia bernama Timothy Shaddock hampir putus asa dan sempat mengira akan mati, namun tetap bertahan dan akhirnya selamat.
Ada banyak hal yang dia nikmati dari pengalaman itu, katanya. Seperti saat dia terjun ke laut untuk berenang, atau saat anjingnya, Bella, mendorongnya untuk terus maju. "Saya menikmati berada di laut, saya menikmati berada di sana," ujarnya seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Rabu (19/7/2023).
Dia mengenang bulan purnama di awal Mei yang menerangi perjalanannya menjauh dari Semenanjung Baja, pandangan terakhirnya dari daratan sebelum akhirnya tiba di pantai pada hari Selasa.
Shaddock, yang berusia 54 tahun dan berwajah ceria, merupakan gambaran hidup dari seorang manusia terdampar, dengan jenggot pirang panjang dan penampilan yang kurus, sambil bercanda dengan sekelompok wartawan pada hari Selasa, berdiri di depan kapal nelayan yang menyelamatkannya di pelabuhan di pantai Pasifik Meksiko.
Dia mengakui bahwa ada "banyak, banyak, banyak hari buruk," tetapi tidak menjelaskannya secara rinci.
Shaddock dan anjingnya berangkat dari barat laut Meksiko dengan kapal katamaran pada akhir April, dengan rencana berlayar menuju Polinesia Prancis.
Baca Juga: Terombang-ambing 3 Bulan di Laut, Pria Australia dan Anjingnya Diselamatkan Kapal Tuna Meksiko
Beberapa minggu setelah memulai perjalanan, dia terkena badai yang merusak kapalnya dan meninggalkannya tanpa elektronik dan tanpa cara memasak.
Dia menolak mendeskripsikan badai atau kerusakannya secara detail, tetapi gambar kapal yang diambil selama penyelamatan menunjukkan bahwa layar kapalnya sudah tidak ada.
Dia dan Bella bertahan hidup dengan memancing dan makan hasil tangkapan mereka mentah-mentah. Hujan menyediakan air minum mereka.
Pelaut, terutama yang berlayar sendiri, terbiasa hidup, dan tidur, di tengah-tengah pekerjaan yang terus-menerus dan tantangan apa pun yang ditimbulkan oleh lautan, dan Shaddock mengatakan sebagian besar waktu dihabiskannya untuk memperbaiki berbagai hal di kapal. "Kelelahan adalah bagian tersulit," ujarnya.
"Saya mencoba mencari kebahagiaan di dalam diri saya, dan saya menemukan banyak kebahagiaan itu sendirian di laut," ujar Shaddock.
Helikopter kapal tuna María Delia adalah tanda pertama dari kehadiran manusia yang dia lihat dalam tiga bulan hanyut di samudera.
Baca Juga: Makan Kelapa dan Minum Air Hujan usai Sebulan Terdampar, Dua Pelaut Akhirnya Bisa Selamat
Dia berada 1,200 mil laut atau sekitar 2,222 km dari daratan terdekat ketika tiba-tiba muncul sebuah helikopter. Sang pilot melemparkan minuman kepadanya sebelum terbang pergi, dan sesaat kemudian, awak kapal mencapainya dengan kapal cepat.
"itu membuat saya merasa akan selamat," ujarnya.
Sebagian dari pertemuan itu dengan awak kapal tuna María Delia terekam dalam video. Mereka mengelilingi kapal katamaran Shaddock yang berombak, segerombolan burung laut putih bertengger di lambung ganda kapal ketika Shaddock bangkit berdiri di buritan. Bella menggemeretakkan ekornya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.