Mereka juga merujuk beberapa detail yang diketahui sebelumnya, jika tak menarik, dari urusan Hunter Biden.
Hal itu termasuk episode ketika ia menerima berlian 2,8 karat dari seorang pengusaha China.
Anggota DPR Republik juga menghasilkan materi yang menunjukkan bahwa Biden dan sekutunya terkadang membuat pernyataan yang menyesatkan dalam upaya mereka untuk melawan tuduhan kesalahan Hunter Biden.
Namun pada Rabu, Partai Republik akhinya menyimpulkan bahwa mereka belum menemukan bukti korupsi yang spesifik sejak Biden menjadi Presiden AS, terkait hubungannya dalam kesepakatan bisnis yang melibatkan putranya.
Sebaliknya, presentasi mereka menggarisbawahi betapa sedikitnya kemajuan anggota parlemen Republik dalam menemukan bukti jelas dari transaksi yang dipertanyakan, serta mereka dapatkan terkait Biden.
Baca Juga: Israel Lakukan Serangan Udara ke Gaza saat Subuh, Tewaskan Komandan Jihad Palestina
Meski begitu, hal tersebut tak menghentikan mereka dari menuduh Biden melakukan penyalahgunaan kekuasaan.
“Saya ingin memperjelas. Komite ini sedang menyelidiki transaksi bisnis gelap Presiden Biden dan keluarganya untuk memanfaatkan jabatan publik Joe Biden yang membahayakan keamanan nasional negara kita,” ujar James R. Comer, perwakilan Republikan Kentucky dan Ketua Komite Pengawasan.
Ia menekankan bahwa Presiden Biden, bukan hanya putranya, yang akan menjadi target penyelidikan yang katanya sekarang akan memasuki fase baru.
Comer menggatakan ia akan meminta informasi keuangan tertentu berdasarkan materi yang dipelajari melalui catatan bank.
Sumber : New York Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.