LONDON, KOMPAS.TV – Rishi Sunak meraih keuntungan awal dalam persaingan terakhir untuk kepemimpinan Partai Konservatif. Sejauh ini, ia mendapat dukungan minimal 100 anggota parlemen Partai Konservatif alias Tory. Dia juga dipastikan akan melanjutkan ke pemungutan suara anggota partai minggu depan jika dia mengumumkan pencalonannya secara terbuka, seperti dilansir Straits Times, Sabtu (22/10/2022).
Anggota parlemen Tory Tobias Ellwood mencuit pada Jumat malam bahwa dia merasa "terhormat" untuk membawa Sunak ke ambang batas tiga digit.
Maksimal tiga anggota parlemen Tory akan dapat mencalonkan diri, karena Partai Konservatif menetapkan ambang batas 100 anggota parlemen untuk kandidat pemimpin partai, dan ada total 357 anggota parlemen di partai.
Mantan Menteri Pertahanan Penny Mordaunt menjadi kandidat pertama yang secara resmi menyatakan niat untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif berikutnya. Tetapi, Johnson dan Rishi Sunak, yang pernah menjadi menteri keuangan Johnson, menjadi pesaing potensial menjelang pemungutan suara minggu depan.
Prospek kembalinya Johnson ke pemerintahan adalah masalah polarisasi bagi banyak orang di Partai Konservatif, yang sangat terpecah setelah memecat empat perdana menteri dalam enam tahun.
Untuk beberapa anggota parlemen Konservatif, Boris Johnson adalah pemenang suara. Ia dipandang menarik di seluruh negeri, tidak hanya dengan kepopulerannya, tetapi juga citranya yang optimistis dan energik.
Bagi yang lain, Johnson adalah sosok beracun, sehingga pertanyaannya adalah apakah dia dapat meyakinkan puluhan anggota parlemen yang meninggalkannya, bahwa dia sekarang adalah orang yang dapat menyatukan partai dan membalikkan nasibnya yang saat ini terjengkang secara politik.
Baca Juga: Lini Masa Singkat Pergolakan Politik 4 PM Inggris, Saling Cakar di Partai Konservatif
Mantan pemimpin Konservatif William Hague hari Jumat (21/10) mengatakan, kembalinya Johnson mungkin merupakan ide terburuk yang pernah dia dengar selama hampir setengah abad menjabat sebagai anggota partai. Dia mengatakan, hal itu akan mengarah pada "pemburukan situasi yang mematikan" bagi Konservatif.
Jika Johnson dapat mengamankan jumlah suara yang diperlukan, dia kemungkinan akan berhadapan langsung dengan Sunak, yang berhenti sebagai menteri keuangannya pada Juli lalu, mengeklaim bahwa mantan bosnya itu tidak dapat mengambil keputusan yang sulit.
Rishi Sunak adalah kandidat pertama yang mencapai ambang 100 nominasi untuk mengikuti kontes sebelum batas waktu Senin, menurut laporan media. Boris Johnson saat ini baru memiliki sekitar setengah dari dukungan itu.
Johnson saat ini sedang diselidiki oleh Komite Khusus Parlemen untuk menentukan apakah dia berbohong kepada House of Commons atau parlemen majelis rendah atas partai-partai yang melanggar kebijakan lockdown Covid-19.
Jika para menteri diketahui dengan sengaja menyesatkan parlemen, mereka diharapkan untuk mengundurkan diri.
Kontes untuk menjadi perdana menteri keempat Inggris dalam empat tahun dipercepat hanya dalam waktu seminggu.
Di bawah aturan pemilihan Partai Konservatif, hanya tiga kandidat yang akan dapat mencapai pemungutan suara pertama anggota parlemen pada Senin sore. Dua kandidat teratas akan dipilih anggota partai, dan hasilnya diumumkan Jumat depan.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.