Kompas TV internasional kompas dunia

Ditembak Ketika Sedang Solat Jumat, Sedikitnya 44 Warga Sipil Tewas dalam Serangan di Niger

Kompas.tv - 22 Maret 2025, 18:53 WIB
ditembak-ketika-sedang-solat-jumat-sedikitnya-44-warga-sipil-tewas-dalam-serangan-di-niger
Ilustrasi aksi terorisme (Sumber: tribunnews)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

DAKAR, KOMPAS.TV — Sebuah serangan oleh kelompok jihad di sebuah desa di Niger telah menewaskan 44 warga sipil. Peristiwa ini dikonformasi oleh Kementerian Dalam Negeri Niger.

Serangan itu terjadi pada Jumat (21/3/2025) sore di desa Fambita di komune pedesaan Kokorou, dekat perbatasan tiga negara bagian dengan Mali dan Burkina Faso. Kementerian Dalam Negeri Niger menuding Negara Islam di Sahara Besar, atau EIGS adalah pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Meskipun demikian, hingga kini belum ada pernyataan bertanggung jawab dari EIGS. Selain itu, EIGS juga belum bisa dihubungi wartawan untuk memberikan pernyataan.

"Sekitar pukul 2 siang, saat jamaah Muslim melaksanakan salat Jumat, para teroris bersenjata lengkap ini mengepung masjid untuk melakukan pembantaian yang sangat kejam," demikian bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Salah Sasaran, Serangan Udara Militer Nigeria yang Incar Bandit Justru Tewaskan Puluhan Warga Sipil

Selain itu, kelompok bersenjata juga membakar pasar dan rumah-rumah sebelum mundur.

Jumlah korban tewas sementara sedikitnya adalah 44 warga sipil, dengan 13 orang menderita luka parah. Kementerian Dalam Negeri juga mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Niger, bersama dengan negara-negara tetangganya Burkina Faso dan Mali, telah memerangi pemberontakan selama lebih dari satu dekade. Di negara-negara tersebut terdapat berbagai kelompok yang bersekutu dengan al-Qaeda dan kelompok ISIS.

Baca Juga: 20 Orang Dilaporkan Tewas di Pasar Malam Barat Daya Nigeria

Setelah kudeta militer di ketiga negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir, junta yang berkuasa telah mengusir pasukan Prancis dan beralih ke unit tentara bayaran Rusia untuk mendapatkan bantuan keamanan. Ketiga negara tersebut telah berjanji untuk memperkuat kerja sama mereka dengan membentuk aliansi keamanan baru.

Namun, situasi keamanan di Sahel, yaitu wilayah yang luas di pinggiran Gurun Sahara, telah memburuk secara signifikan sejak junta mengambil alih kekuasaan. Telah terjadi sejumlah serangan kepada warga sipil hingga jatuh korban jiwa, baik oleh militan Islam maupun pasukan pemerintah.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x