Korea Utara mempromosikan pertanian sebagai fondasi universal dan menekankan bahwa itu adalah prioritas pertama dari ekonomi sosialis.
Namun, pasokan pupuk yang dibutuhkan untuk pertanian masih kurang.
Akibatnya penduduk setempat diperintahkan untuk memproduksi pupuk setiap tahun dengan nama “perang pupuk”.
Pemerintah Korea Utara memang telah memusatkan perhatian pada bidak pupuk, setelah mengalami kemunduran hingga terjadinya “Maret yang Sulit” pada 1990-an.
Untuk menandai tahun, seluruh negeri dikerahkan untuk memproduksi pupuk kandang.
Namun masalah terus meningkat dengan adanya perintah itu.
Pertama, penduduk lokal menderita karena kekurangan kompos setiap tahun.
Baca Juga: Kim Jong-Un Dihina Rakyatnya Sendiri dengan Grafiti, Korea Utara Cari Pelaku Lewat Tulisan Tangan
Karena ditugaskan untuk produksi dalam jumlah yang tak memungkinkan, penury kompos mulai berkeliaran.
Hal itu pun sering menimbulkan konflik di antara tetangga.
“Karena keadaan darurat virus Corona telah mempersulit produksi atau impor pupuk, tampaknya mereka telah meningkatkan jumlah yang ditugaskan kepada kami,” katanya.
“Pada akhirnya, beban mengumpulkan pupuk yang diperlukan untuk pertanian semuanya jatuh ke pundak masyarakat biasa,” kata sumber tersebut.
Sumber : Daily NK
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.