Media Tajik melaporkan secara keseluruhan, 191 warga Afghanistan, termasuk 143 pilot, diterbangkan ke Uni Emirat Arab.
Ditanya tentang pengangkutan udara, Mujahid mengatakan Afghanistan membutuhkan pilot dan semuanya dimaafkan.
“Pesan saya, tidak ada masalah keamanan bagi mereka (pilot Afghanistan) di Afghanistan, tidak ada rencana untuk menangkap mereka, amnesti nasional sudah diumumkan,” katanya.
Dia mengatakan para pilot, baik di militer atau dalam penerbangan sipil, “dapat melayani negara mereka.”
“Sangat disesalkan sejumlah pilot telah pergi, atau berencana pergi (dari Afghanistan),” tambahnya.
Baca Juga: Taliban Lantik 43 Pejabat Afghanistan, Mulai Gubernur hingga Kepala Polisi
Secara terpisah, juru bicara dinas intelijen Taliban mengatakan pada konferensi pers, badan tersebut telah menangkap hampir 600 anggota kelompok militan Negara Islam ISIS Khorasan sehubungan dengan serangan kekerasan selama tiga bulan terakhir.
Juru bicara Intelijen Afghanistan, Khalil Hamraz, mengatakan, di antara para tahanan terdapat tokoh-tokoh kunci ISIS, termasuk penyedia dana keuangan.
Setidaknya 33 anggota ISIS tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan Taliban, katanya. Dia mengatakan beberapa mobil yang dilengkapi dengan bahan peledak dan rompi bunuh diri disita sebelum bisa diledakkan.
Negara Islam adalah musuh Taliban. Kedua kelompok berbagi interpretasi garis keras Islam dan selama bertahun-tahun terlibat dalam beberapa taktik kekerasan yang sama, seperti bom bunuh diri.
Namun, Taliban berfokus pada merebut kendali Afghanistan, sementara IS menganut jihad global.
Dalam beberapa pekan terakhir, militan ISIS melakukan serangkaian serangan bom dan penembakan, mencoba melemahkan klaim Taliban bahwa mereka dapat memulihkan keamanan di Afghanistan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.