WARSAWA, KOMPAS.TV - Ribuan migran masih terjebak di perbatasan Polandia-Belarusia per Rabu (10/11/2021). Para migran itu berupaya menyeberang ke negara-negara Uni Eropa tetapi dihalau di perbatasan.
Polandia memperkirakan terdapat 3.000 - 4.000 migran di sepanjang perbatasan, termasuk sekitar 800 di kamp pengungsian sementara.
Para migran pun sempat berusaha menyerbu perbatasan Polandia, Senin (8/11) lalu. Namun, usaha mereka dihalau aparat keamanan dan kericuhan membuat sejumlah orang luka-luka.
Para migran yang berada di kamp pengungsian dilaporkan dalam kondisi mengenaskan.
Badan Pengungsian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) menyebut situasi di perbatasan Polandia-Belarusia “mengkhawatirkan”.
UNHCR pun mendesak baik Minsk atau Warsawa untuk menjamin bahwa para migran mendapatkan bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: Krisis di Perbatasan Belarusia-Polandia Memanas, Ribuan Migran Terjebak, Politisi Saling Tuduh
Dalam video yang dirilis kepolisian Polandia, setelah serbuan ke perbatasan, para migran terlihat memasak dengan api unggun di luar tenda. Suhu di perbatasan Polandia-Belarusia saat itu dilaporkan mendekati titik beku.
Kepolisian Polandia menegaskan bahwa para migran tidak boleh masuk ke negara itu kecuali memiliki visa.
Seorang pria di Bialowieza, desa Polandia dekat perbatasan, mengaku berjumpa banyak migran dalam kondisi memprihatinkan. Para migran itu disebutnya kehausan, kelaparan, tak bersepatu, dan memerlukan perawatan medis.
Pria itu meminta identitasnya tak dibuka karena takut kepada aparat Polandia. Ia menjadi relawan pengirim bantuan ke kamp migran.
“Mereka dalam kondisi buruk dan situasinya semakin parah seiring turunnya suhu,” katanya kepada Associated Press.
Para migran di Belarusia kebanyakan hendak menuju Jerman. Sebagian mereka bahkan meyakini sedang berada di Jerman. “Mereka sangat disesatkan oleh aparat Belarusia,” kata relawan di Desa Bialowieza tersebut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.