JAKARTA, KOMPAS.TV - Aktris cum penyanyi Maudy Ayunda mengungkapkan culture shock alias gegar budaya yang dialami suaminya, Jesse Choi, saat baru tinggal di Indonesia.
Hal itu disampaikan saat berbincang dengan Vincent dan Desta di kanal YouTube Vindes. Maudy bilang, ada beberapa hal yang membuat Jesse Choi bingung, termasuk soal klakson.
“Culture shock-nya banyak banget sih, yang kita suka ketawa-ketawa bareng tuh, di sini orang berkomunikasi dengan klakson, ya,” kata Maudy Ayunda.
Baca Juga: Jesse Choi Bagikan Momen Maudy Ayunda Nyerah Bikin Origami, Warganet: Cowok Korea Mirip di Drakor
Ketika seseorang sedang berkendara, klakson bisa digunakan untuk menyapa pengemudi satu sama lain, mengucapkan terima kasih ketika diberi jalan, sampai mengungkapkan kekesalan.
Selain soal klakson, Jesse Choi rupanya juga kesulitan menggunakan beberapa kata dalam bahasa Indonesia. Misalnya, kata “boleh” yang digunakan untuk beberapa konteks.
“Jadi, kayak ‘Mau makan ini? Boleh’. ‘Boleh nggak aku ke sana? Boleh’. Kayak kamu saya persilakan gitu artinya, tapi kadang-kadang artinya itu juga mau, mau, mau,” jelas Maudy Ayunda.
Pria berdarah Korea Selatan itu pun kerap bertanya kepada Maudy tentang mengapa penggunaan kata boleh begitu luas.
Selain kata “boleh”, Jesse Choi juga kebingungan menggunakan kata “lagi”. Maudy menjelaskan, kata “lagi” yang dipahami oleh suaminya adalah “again” dalam bahasa Inggris, tetapi penggunaan kata tersebut juga sama luasnya dengan penggunaan kata “boleh”.
“Kan artinya again, tapi juga ‘sedang’. (Misalnya) ‘Lagi apa?’. Dia kayak bingung, itu dia bingung banget, banyak banget (pemakaian kata ‘lagi’),” ujar pelantun “Perahu Kertas” itu.
Baca Juga: Jesse Choi Potong Rambut di Korea, Panggilan Baru Maudy Ayunda Jadi Sorotan Warganet
Meski suaminya masih mengalami culture shock, tapi Maudy bilang bahwa Jesse Choi sangat menyukai makanan Indonesia.
“Dia suka banget sop buntut, sate, padang,” ujarnya.
Sebagai informasi, Maudy Ayunda dan Jesse Choi menikah pada 22 Mei 2022. Keduanya merupakan bertemu sebagai teman satu almamater di Stanford University, Amerika Serikat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.