Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Heru Budi Sebut Penanganan Kemiskinan di Jakarta Terkendala Pendatang, Minta RT/RW Lakukan Ini

Kompas.tv - 6 Februari 2023, 06:11 WIB
heru-budi-sebut-penanganan-kemiskinan-di-jakarta-terkendala-pendatang-minta-rt-rw-lakukan-ini
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan sambutan dalam kegiatan Guyub Ketua Rukun Warga (RW) se-Jakarta Barat di kawasan Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (4/2/2023). (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, penanganan kemiskinan di Ibu Kota terkendala adanya penambahan pendatang baru.

Ia menyebut, karena itulah pengurus Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) harus tanggap untuk selalu mendata warga pendatang yang ada di wilayahnya.

Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Guyub Ketua Rukun Warga (RW) se-Jakarta Barat di kawasan Tambora, Jakarta Barat, akhir pekan lalu.

"RT dan RW perlu membantu camat dan lurah dalam menangani pendatang baru," kata Heru seperti dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, dalam percepatan penanganan kemiskinan ekstrem, Pemprov DKI Jakarta menetapkan Program Intervensi Kemiskinan Terpadu, salah satunya dengan memberikan bantuan/layanan sosial.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Anggaran Kemiskinan Tidak Habis untuk Rapat, tapi Diberi Langsung ke Rakyat

Adapun pemerintah pusat memberikan target penurunan kemiskinan pada 2024 sebesar tujuh persen dan nol persen untuk kemiskinan ekstrem.

Heru berharap seluruh pihak di Ibu Kota, termasuk pengurus RT/RW, dapat bersinergi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) masing-masing dalam upaya-upaya memastikan bantuan-bantuan yang diberikan sudah tepat sasaran.

"Dengan adanya bantuan/layanan sosial yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)," ujar Heru.

Sementara itu, untuk target stunting di bawah 14 persen pada 2024, Heru mengimbau para pengurus RT dan RW terus membantu para ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya.

Serta membawa anaknya usia di bawah dua tahun (baduta) dan di bawah lima tahun (balita) ke posyandu agar gizi anak bisa terus terpantau.

Baca Juga: Anggaran Kemiskinan Rp526 T, MenPANRB: Jangan Sampai Dana Sosialisasi Lebih Besar dari Program Inti

"Dengan kondisi anak terduga stunting terpantau, pengurus RT/RW bersama Dasawisma bisa sekaligus memastikan apakah bantuan dalam Program Intervensi Kemiskinan Terpadu yang diberikan sudah tepat sasaran," katanya.

Sebelumnya, Heru mengatakan sudah mengerahkan petugas lintas sektor untuk melakukan validasi data kemiskinan ekstrem di Jakarta, guna mendapatkan data lebih akurat sehingga intervensi bisa dipercepat.





Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x