JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Lingkungan Hidup RI dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa timbunan sampah selama Nataru 2024-2025 diperkirakan mencapai 55 ribu ton.
"Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perhubungan, maka selama Nataru di 2024-2025 ini, terjadi pergerakan hampir 110 juta jiwa di seluruh indonesia," paparnya dalam program Bincang Kita di KompasTV, Jumat (27/12/2024).
Menurut analisis dari Kementerian Lingkungan Hidup, 1 jiwa akan menimbulkan sampah di dalam pergerakannya sebanyak 0,05-0,1 kg per jiwa.
"Sehingga kalau kita hitung dengan 110 juta jiwa selama dua minggu, katakan begitu, dengan angka konversi sekitar itu, maka terdapat timbunan sampah selama Nataru itu tidak kurang dari 55 ribu ton," terang Hanif.
Baca Juga: Momen Libur Natal dan Tahun Baru di Bali, Pantai Kuta Penuh Sampah
Menurutnya, masyarakat Indonesia masih cenderung menggunakan kemasan sekali pakai yang langsung buang sehingga memperbesar jumlah sampah yang dihasilkan.
Padahal, menurut Hanif, sampah menyimpulkan bagaimana peradaban suatu negara.
Ia menceritakan, ketika berkunjung ke negara maju, biasanya negara tersebut bersih karena pengelolaan sampahnya baik. Sebaliknya, ketika berkunjung ke negara yang belum maju, banyak sampah timbul di mana-mana.
"Maka sejatinya sampah ini menyimpulkan seberapa tinggi peradaban suatu negara," tegasnya.
Baca Juga: Kota di Jepang Beri Hukuman Keras Bagi Pelanggar Aturan Sampah, Bakal Dipermalukan ke Publik
Oleh karenanya, dengan melihat kondisi yang ada saat ini, Hanif mengimbau kepada para pemangku kawasan dan masyarakat secara umum untuk bersama-sama mengelola sampah yang ditimbulkan masing-masing, terutama selama masa Nataru.
"Sudah tidak pada tempatnya, sudah tidak saatnya lagi kita bicara buang sampah pada tidak tempatnya," ujar Hanif.
"Karena sampah yang timbul tiap hari luar biasa, maka yang harus kita lakukan, kelola sampah sampai selesai yang kita timbulkan dari kita masing-masing," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.