Kompas TV nasional peristiwa

Selama Nataru, Diperkirakan 55 Ribu Ton Sampah Dihasilkan, Gimana Mengatasinya?

Kompas.tv - 27 Desember 2024, 13:13 WIB
selama-nataru-diperkirakan-55-ribu-ton-sampah-dihasilkan-gimana-mengatasinya
Menteri Lingkungan Hidup RI dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa selama Nataru, 1 orang bisa hasilkan sampai 0,1 kg per pergerakannya, disampaikan dalam program Bincang Kita di KompasTV, Jumat (21/12/2024). (Sumber: Tangkapan Layar YouTube KompasTV)
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Lingkungan Hidup RI dan Kepala BPLH (Badan Pengendalian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa selama Nataru (Natal dan Tahun Baru), 1 orang bisa hasilkan sampai 0,1 kg per pergerakannya. 

"1 jiwa itu akan menimbulkan sampah di dalam pergerakannya 0,05-0,1 kg per jiwa," katanya dalam program Bincang Kita di KompasTV, Jumat (27/12/2024). 

Adapun jika dikaitkan dengan data Kementerian Perhubungan yang menyatakan bahwa selama Nataru di 2024-2025 terjadi pergerakan hampir 110 juta jiwa di seluruh indonesia, maka total timbunan sampah yang dihasilkan selama masa Nataru bisa mencapai 55 ribu ton. 

Baca Juga: Momen Libur Natal dan Tahun Baru di Bali, Pantai Kuta Penuh Sampah

Menurut Hanif, kebiasaan masyarakat yang masih gemar menggunakan kemasan sekali pakai menjadi salah satu penyebab besarnya sampah yang dihasilkan tiap harinya, apalagi selama masa liburan. 

Padahal, menurut Hanif, sampah menyimpulkan bagaimana peradaban suatu negara. 

Biasanya, lingkungan negara maju cenderung bersih dan minim sampah karena pengelolaan sampahnya dilakukan dengan baik. Sebaliknya, di negara yang belum maju cenderung masih ditemui sampah di mana-mana. 

"Maka sejatinya sampah ini menyimpulkan seberapa tinggi peradaban suatu negara," tegasnya. 

Baca Juga: Pemprov Jateng Dorong Ekonomi Sirkular-Transisi Energi, Beri Penghargaan untuk 9 Desa Mandiri Sampah

Untuk itu, melihat dari kondisi pengelolaan sampah Indonesia yang belum maksimal, Hanif mengampanyekan budaya minim sampah kepada seluruh masyarakat Indonesia selama masa Nataru, yakni dengan mengelola sampah yang ditimbulkan masing-masing. 

"Sudah tidak pada tempatnya, sudah tidak saatnya lagi kita bicara buang sampah tidak pada tempatnya," celetuk Hanif. 

"Karena sampah yang timbul tiap hari luar biasa, maka yang harus kita lakukan, kelola sampah sampai selesai yang kita timbulkan dari kita masing-masing," tambahnya. 


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x